Sukses

5 Cara Tangani Kanker Prostat agar Tak Berujung Kematian

Di Indonesia angka kejadian kanker prostat sebesar 11.6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4.5 per 100.000 pria.

Liputan6.com, Jakarta - Kanker prostat adalah tumbuhnya tumor ganas pada kelenjar prostat. Kelenjar ini berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi pria.

“Prostat ini hanya ada pada laki-laki, letaknya ada di dalam dan untuk melakukan pemeriksaan kanker prostat paling tidak harus menggunakan USG atau colok dubur,” kata dokter spesialis urologi konsultan Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid dalam acara relaunch Prostate Centre and Men’s Health and Couple’s Well-being Center RSCM di Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).

Jika tidak ditangani dengan baik, kanker ini dapat mengakibatkan kematian. Di Indonesia angka kejadiannya sebesar 11.6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4.5 per 100.000 pria.

Bagi pasien kanker prostat tahap awal, dokter akan memilih untuk mengadopsi pendekatan "menunggu dan mengawasi" (watchful waiting). Ini bisa dilakukan pada pasien yang kankernya masih terlokalisasi dan memiliki risiko sangat rendah untuk metastasis (menyebar).

Namun, keputusan ini harus dibahas dan dipertimbangkan secara cermat oleh dokter yang merawat bersama dengan pasien.

Jika kanker prostat mengalami perkembangan atau memerlukan pengobatan aktif, ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dipertimbangkan, yakni:

Pembedahan

Pembedahan bertujuan untuk menghilangkan kanker prostat yang terlokalisasi. Pembedahan ini bisa berupa prostatectomy (pengangkatan seluruh kelenjar prostat) atau terapi bedah lainnya.

Radiasi

Terapi radiasi, baik eksternal maupun internal (brakiterapi), digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker prostat. Ini adalah pilihan pengobatan yang umum bagi banyak pasien dengan kanker prostat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terapi Hormon

Cara lain dalam menangani kanker prostat adalah terapi hormon. Penggunaan hormon seperti hormon luteinizing (LH) atau hormon pelepas hormon gonadotropin (GnRH) dapat menghentikan produksi hormon testosteron yang merangsang pertumbuhan sel kanker prostat.

Terapi ini sering digunakan pada kanker prostat yang telah menyebar.

Terapi Targeted

Terapi targeted menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan sel-sel kanker prostat dengan cara tertentu, seperti obat-obatan yang menghambat pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi

Meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama, kemoterapi dapat digunakan pada kanker

prostat yang telah menyebar ke luar kelenjar prostat.

3 dari 4 halaman

Pilihan Pengobatan Tergantung pada Stadium Kanker

Pilihan pengobatan akan sangat tergantung pada faktor-faktor seperti:

  • Stadium kanker
  • Tingkat risiko
  • Usia pasien
  • Kondisi kesehatan umum
  • Preferensi dan tujuan pasien.

Keputusan pengobatan harus dibahas secara mendalam dengan tim medis yang merawat untuk memilih pendekatan terbaik yang sesuai dengan keadaan individu penderita kanker prostat.

4 dari 4 halaman

Tips Turunkan Risiko Kanker Prostat

Guna menurunkan risiko kanker prostat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, termasuk:

Makan Makanan Bernutrisi

Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, terutama buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker prostat. Pasalnya, makanan ini mengandung berbagai vitamin dan nutrisi yang dapat berkontribusi pada kesehatan.

Berolahraga Rutin

Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan meningkatkan suasana hati.

Pertahankan Berat Badan Ideal

Jaga berat badan pada tingkat yang sehat dengan memilih diet seimbang dan melakukan olahraga secara teratur.

Jika perlu menurunkan berat badan, pertimbangkan untuk meningkatkan jumlah olahraga dan mengurangi asupan kalori harian.

Konsultasi dengan Dokter

Jika memiliki risiko yang tinggi untuk kanker prostat, seperti riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya, konsultasikan dengan dokter.

Dokter dapat memberikan saran tentang tindakan pencegahan atau pengawasan yang lebih intensif yang sesuai untuk situasi setiap pasien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.