Sukses

Orang Indonesia Habiskan Biaya Kesehatan Lebih Rendah ketimbang Malaysia dan Singapura

Pengeluaran orang Indonesia untuk pembiayaan kesehatan lebih rendah dari Malaysia dan Singapura.

Liputan6.com, Jakarta Para investor mungkin bertanya-tanya, peluang investasi kesehatan di Indonesia yakin untung atau tidak? Apalagi melihat rata-rata orang Indonesia mengeluarkan pembiayaan untuk kesehatan sebesar US$132 per tahun atau setara Rp2,01 juta (asumsi kurs Rp15.250 per dollar AS).

Angka pembiayaan kesehatan orang Indonesia tersebut terlihat rendah ketimbang Malaysia dan Singapura. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin.

“Di Indonesia, beberapa dari Anda telah mendengar, rata-rata orang menghabiskan 132 dollar AS per tahun dan hasilnya adalah (angka harapan hidup rata-rata) 72 tahun,” papar Budi Gunadi saat acara ‘ASEAN Investment Forum 2023’ di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (3/9/2023).

“Anda tahu, Malaysia yang terdekat dengan kita itu 76 tahun rata-rata hidup. Mereka menghabiskan 430 dollar AS (atau setara Rp6,56 juta per tahun).”

Pengeluaran Singapura Lebih Tinggi

Berbeda dengan Singapura yang ternyata pengeluaran kesehatan warganya termasuk yang tertinggi di Asia. Pembiayaan kesehatan orang Singapura menghabiskan US$2.800 (atau setara Rp42,7 juta per tahun).

Pembiayaan kesehatan yang dikeluarkan diiringi angka harapan hidup Singapura mencapai usia 84 tahun.

Singapura ini tertinggi di Asia, rata-rata untuk kesehatan itu 2.800 atau 2.700 dollar AS, lebih banyak dari rata-rata orang Indonesia,” terang Budi Gunadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Pembiayaan Sektor Kesehatan

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan contoh, jika tingkat pengeluaran masyarakat Indonesia meningkat hingga US$300 per tahun, maka potensi pembiayaan di sektor kesehatan nasional mencapai US$84 miliar. 

Angka ini diperoleh dari populasi Indonesia yang hampir mencapai 280 juta jiwa. 

"Jika kita meningkat mencapai level Singapura dalam kurun waktu 10 - 15 tahun ke depan, dari 132 dollar AS menjadi 2.800 dollar AS, selisih 2.700 dollar AS, dikalikan 280 juta masyarakat, potensinya lebih dari 700 miliar dollar AS peluangnya," tutur Budi Gunadi.

3 dari 4 halaman

Pilihan Berinvestasi

Menilik potensi pembiayaan kesehatan orang Indonesia ke depan, menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, tetap bisa menjadi peluang untuk para investor berinvestasi di bidang kesehatan.

“Jika Anda ingin berinvestasi untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda atau Anda ingin berinvestasi untuk hidup, maka banyak orang yang akan memilih berinvestasi untuk hidup,” ucapnya.

“Jadi prioritasnya adalah investasi yang sangat, sangat jelas dalam pengeluaran kesehatan.”

“Investasilah di Bidang Kesehatan”

Budi Gunadi pun mengajak investor untuk tidak ragu berinvestasi di bidang kesehatan. Terlebih lagi, kesehatan mempunyai peran besar.

“Kesehatan mengambil bagian besar dalam setiap kehidupan manusia di Bumi. Jadi itulah kesempatan besar bagi Anda. Saran saya adalah berinvestasilah di bidang kesehatan,” ajaknya.

4 dari 4 halaman

Belum Banyak yang Investasi Kesehatan

Potensi investasi kesehatan di Indonesia belum banyak dilakukan orang. 

Padahal, yang namanya investasi kesehatan, kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, demi kesejahteraan manusia.

“Anda tahu, saya ini sebagai bankir sudah 30 tahun dan saya telah melihat banyak teman dan klien berinvestasi dengan baik dan cerdas untuk kekayaan mereka, tetapi mereka tidak melakukan hal yang sama untuk kesehatan mereka,” imbuhnya.

“Saya sangat percaya bahwa investasi di bidang kesehatan ya paling tidak harus setara. Sebagai Menteri Kesehatan, yang terbaik sebenarnya adalah kesehatan.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.