Sukses

Benarkah Keseringan Pakai Topi Bikin Rambut Rontok?

Ada yang bilang keseringan pakai topi jadi penyebab rambut rontok, apa betul begitu?

Liputan6.com, Jakarta - Topi memang menjadi salah satu bagian dari fashion. Ada yang menggunakannya untuk gaya, ada pula yang memakainya untuk menghindari panasnya sang surya atau sekadar karena sudah terbiasa.

Di antara para penggemar topi, tak jarang orang memakainya sebagai upaya untuk menyembunyikan rambutnya karena tidak pede dengan kondisinya, misalnya karena mengalami rambut rontok dan kebotakan.

Tapi, entah dari mana, mulai muncul desas-desus bahwa topi malah bisa menyebabkan rambut rontok dan botak. Benarkah?

"Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena topiknya belum dipelajari dengan baik," ujar dermatolog John Anthony, MD kepada Cleveland Clinic.

"Dua buah penelitian tentang kembar identik pria dan wanita memang menemukan hubungan antara pemakaian topi dan peningkatan kerontokan rambut pada pria yang tidak ditemukan pada wanita. Dalam studi lain, memakai topi keras atau helm militer tidak berpengaruh terhadap rambut rontok."

Lebih lanjut, seorang dokter kulit di UCLA Health mengungkapkan bahwa karena beberapa orang mulai memakai topi untuk menutupi rambutnya yang rontok, banyak yang jadi berspekulasi bahwa keseringan memakai topi bisa memicu kebotakan.

Ia juga menambahkan bahwa pemakaian topi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. "Saya pikir jawaban singkatnya adalah bahwa pemakaian mungkin bukan masalah yang sebenarnya," ucap Dr. Hayley Goldbach kepada TIME.

Menurut seorang ahli bedah plastik di Mount Sinai Medical Center di New York City, penyebab utama rambut rontok bukan karena memakai topi.

"Genetika adalah faktor utama rambut rontok," ujar Dr. Michael Wolfeld dikutip dari TIME.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Utama Rambut Rontok

Wolfeld mengatakan kebotakan baik pada laki-laki dan perempuan disebabkan oleh sensitivitas genetik yang diwariskan terhadap hormon yang disebut dihidrotestosteron (DHT), yang ada di kulit kepala serta bagian tubuh lainnya.

Pada yang memilikinya, folikel rambut mereka akan menyusut sebagai respons terhadap DHT. Oleh sebab itu, Wolfeld menyebut bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan rambut rontok dan kebotakan.

Mengutip dari TIME, para ahli menyebut beberapa hal yang dapat menyebabkan kerontokan antara lain karena menguncir rambut terlalu kencang. Ini dapat menciptakan ketegangan yang menarik folikel rambut. "Selama bertahun-tahun, ketegangan itu dapat menyebabkan rambut rontok," kata Wolfeld.

Berbeda dengan kuncir, umumnya orang tidak akan memakai topi begitu kencang, dengan demikian, tidak akan menciptakan ketegangan semacam ini, lanjut Wolfeld. Namun, kembali lagi, definisi kencang berbeda-beda bagi tiap orang.

Akan tetapi, jika topi yang Anda pakai sangat kencang sehingga meninggalkan bekas atau lekukan yang menonjol di kulit, Anda mungkin perlu melonggarkannya atau membeli topi yang agak besar.

3 dari 4 halaman

Pengaruh Topi terhadap Rambut Rontok

"Saya pikir mungkin saja memakai topi yang sangat kencang—atau sangat panas—dapat mengganggu aliran darah ke folikel rambut, membuatnya stres dan menyebabkan kerontokan," ucap Anthony.

Jika seseorang memakai topi yang sangat kencang dan dalam jangka waktu yang lama—setiap hari, selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa henti—itu dapat menyebabkan kerusakan pada rambut, tambah Wolfeld. Hal ini tentu bisa meningkatkan kemungkinan rambut rontok atau memperparahnya.

"Awalnya, rambut rontok akan bersifat sementara, tetapi bisa berkembang menjadi rambut rontok permanen dari waktu ke waktu," jelas Anthony.

Meski ini kemungkinan besar tidak akan menyebabkan rambut rontok dengan sendirinya, itu bisa menjadi salah satu faktor yang berpengaruh.

Bahan yang digunakan dalam topi, seperti pewarna, juga bisa menyebabkan rambut rontok, kata profesor dermatologi di George Washington University Dr. Adam Friedman. "Jika topi menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala, itu bisa menyebabkan rambut rontok karena peradangan," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Gunakan Topi yang Longgar

Friedman menjelaskan, jika seseorang sudah mengalami kebotakan karena faktor lain, seperti genetik, peradangan ini dapat mempercepat proses kerontokan rambut.

Dalam kasus yang jarang terjadi, mengenakan topi saat Anda berkeringat juga bisa menjadi faktor penyebab rambut rontok dan kebotakan. "Garam dari keringat secara fisik mengiritasi kulit," ujar Friedman.

Jika Anda memakai topi yang sudah terkena keringat sepanjang waktu, iritasi ini akan menyebabkan peradangan, yang, sekali lagi, dapat mempercepat proses rambut rontok, katanya.

Kendati demikian, Friedman dan para ahli lainnya mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, ini tidak mungkin menjadi faktor risiko yang serius. "Secara umum, topi tidak menyebabkan kebotakan," tangkas Friedman.

Fungsi topi adalah melindungi kulit kepala dan wajah pemakainya dari bahaya UV, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kanker kulit, katanya. Ia lantas melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa ketimbang dianggap menjadi penyebab rambut rontok dan kebotakan, lebih baik melihat manfaatnya saja.

Namun, untuk mencegah risiko memperparah kerontokan, Anthony menyarankan untuk memilih topi yang longgar seperti fedora.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini