Sukses

Kemenkes: ASI Eksklusif Harus Diberikan Selama 6 Bulan, Enggak Perlu Air Putih

Pemberian ASI eksklusif harus diberikan selama 6 bulan penuh, tanpa perlu ada tambahan cairan apapun.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan pemberian ASI eksklusif harus diberikan selama 6 bulan penuh, tanpa perlu ada tambahan cairan apapun. Sebab. Air Susu Ibu (ASI) memang menjadi makanan utama bagi bayi baru lahir.

Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi, bayi baru lahir juga tak perlu diberikan air putih. Cukup dari ASI saja untuk makanan si bayi.

"Prinsip yang terbaik lagi untuk diberikan kepada anak-anak kita adalah pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Jadi kebutuhan gizi bayi itu dapat tercukupi dengan memberikan ASI saja hingga usia 6 bulan," papar  Endang saat 'Press Briefing: Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023' pada Selasa, 8 Agustus 2023.

"Enggak perlu dikasih cairan, termasuk tidak perlu diberi air putih. Jadi hanya ASI untuk bayi sampai usia 6 bulan."

Makanan Terbaik untuk Bayi

Yang perlu diingat adalah ASI eksklusif mulai diberikan ketika bayi lahir ke dunia.

"Pemberian ASI eksklusif saat bayi itu baru lahir adalah makanan terbaik yang bisa diberikan untuk bayi dan  tubuh ibu sudah bisa memberikan ASI saat bayi lahir ke dunia, profile hormon ini kemudian fisik ibu itu sudah siap untuk memberikan ASI," lanjut Endang.

"Sehingga saat bayi baru lahir ini masih diberikan ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI saja."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sesudah ASI Ekslusif Lanjutkan dengan MPASI

Selanjutnya, kalau sesudah 6 bulan, bayi di bawah 2 tahun mulai bisa diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). MPASI adalah makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan.

"Jadi diberikan makanan keluarga berbahan dasar lokal yang kaya protein hewani dengan bentuk-bentuk yang semakin lama semakin menyerupai pola makan dewasa," Maria Endang Sumiwi menerangkan.

"Awalnya lumat lalu cincang dan seperti dewasa. Ini kita mulai pada usia 6 bulan dengan ASI yang harus dilanjutkan sampai usia 2 tahun minimal ya."

3 dari 4 halaman

Sudah Tercukupi dengan ASI

Disampaikan kembali oleh Maria Endang Sumiwi, bayi baru lahir harus diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan. Adapun pemberian cairan lain seperti minum vitamin atau obat dalam bentuk sirup, boleh dilakukan oleh sang ibu.

"Enggak ada tambahan makanan dan minuman lainnya, kecuali kalau ibunya minum vitamin, mineral atau ada obat-obatan dalam bentuk sirup ya boleh bayi boleh, tapi tidak diberi pada bayi," imbuhnya.

"Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI. Jadi enggak usah dikasih makanan lain juga tidak perlu dikasih air putih. Bayi nggak perlu diberikan air putih atau makanan lainnya selama 6 bulan pertama karena tercukupi dengan ASI."

4 dari 4 halaman

Viral Bayi Baru Lahir Minum Air Putih, Masuk NICU

Sebelumnya, sempat viral seorang bayi berusia satu hari harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) karena diberikan air putih. Informasi ini dari unggahan akun TikTok @nurullf*** dan diperbincangkan hangat oleh warganet dalam sepekan terakhir.

Unggahan memperlihatkan bayi yang masih berusia satu hari terlihat itu sedang berusaha untuk bernapas. Bibir dari bayi tampak membiru dan tidak dapat bernapas atau menangis dengan kencang.

Menurut keterangan yang diberikan, bayi ini awalnya lahir dengan sehat dan dapat menangis dengan kuat. Namun, karena kelalaian dari pihak keluarga, bayi ini terpaksa dilarikan ke NICU.

Kejadian bermula karena ASI ibu dari bayi tersebut yang tak kunjung keluar. Kondisi ini membuat nenek dari bayi tersebut memberikan air putih pada si bayi yang menangis.

Setelah mengalami kejadian tersebut, bayi itu pun langsung dirujuk untuk pemasangan oksigen. Kemudian ia dibawa ke RSUD lantaran air yang diminum sudah masuk ke dalam paru-paru.

Disebutkan pula, bayi tersebut langsung mendapatkan perawatan selama 16 hari di ruang NICU.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini