Sukses

Manfaat Memelihara Anjing bagi Kesehatan, Bikin Sehat dan Panjang Umur

Memelihara anjing tidak sekadar untuk teman bermain. Kehadirannya dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi kesehatan manusia, seperti menurunkan risiko kematian dini dan mencegah alergi.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang terlihat menggemaskan, ada yang garang, tapi semuanya loyal dan penyayang. Mau besar atau kecil ukurannya, anjing cocok jadi teman bermain di rumah.

Akan tetapi, ternyata manfaat memiliki hewan peliharaan satu ini lebih dari sekadar teman cuddle, lho. Penelitian menunjukkan bahwa memelihara anjing dapat memberikan manfaat kesehatan.

Menurut sebuah studi terhadap lebih dari 3,4 juta orang, memiliki anjing dikaitkan dengan umur yang lebih panjang. Dilansir dari Time, penelitian yang dipublikasikan dalam Scientific Reports ini adalah penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa sahabat berbulu satu ini memberikan manfaat positif bagi kesehatan manusia, terutama bagi seseorang yang tinggal sendiri.

Untuk mempelajari hubungan antara anjing dan panjang umur, para peneliti di Uppsala University di Swedia meninjau catatan registrasi nasional pria dan wanita Swedia yang berusia 40 hingga 80 tahun.

Penelitian ini berfokus pada 3,4 juta orang yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular pada 2001, dan melihat catatan kesehatan mereka—serta apakah mereka terdaftar sebagai pemilik anjing—selama sekitar 12 tahun.

Sebagai informasi, pendaftaran kepemilikan anjing adalah hal yang wajib di Swedia, dan setiap kunjungan ke rumah sakit dicatat dalam database nasional.

Hasilnya, pemilik anjing memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan penyebab lainnya yang lebih rendah daripada orang yang tidak memelihara anjing. Hasil ini diperoleh setelah dengan memperhatikan faktor-faktor seperti merokok, indeks massa tubuh serta status sosial ekonomi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cocok untuk Anda yang Tinggal Sendiri

Yang mengejutkannya lagi, efek ini lebih signifikan bagi orang yang tinggal sendiri, yang diketahui memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi daripada mereka yang tinggal dengan orang lain.

Menurut penelitian ini, seseorang yang tinggal sendirian yang memelihara anjing mengalami penurunan risiko kematian 33 persen, dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular 11 persen dibandingkan orang yang hidup sendirian tanpa anjing.

Penelitian ini tidak dirancang untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara kepemilikan anjing dan penurunan risiko kematian atau penyakit kardiovaskular atau untuk menentukan mengapa faktor-faktor ini mungkin terkait.

Ada kemungkinan bahwa orang yang memilih untuk memiliki anjing mungkin hanya lebih aktif dan memiliki tubuh yang lebih sehat, sebut para penulis.

Namun, mungkin juga merawat anjing membuat orang-orang terus aktif dan mempertahankan gaya hidup sehat, kata dokter hewan dan profesor epidemiologi Tove Fall.

"Saya telah bertemu banyak pemilik (anjing) yang yakin bahwa hewan peliharaannya berperan penting terhadap hidupnya, seringkali dalam hal dukungan sosial," tutur Fall kepada Time.

3 dari 4 halaman

Menurunkan Stres dan Risiko Alergi

Pendapat lain mengenai hubungan anjing dengan peningkatan kondisi kesehatan yaitu soal efek kehadiran anjing terhadap mikrobioma pemiliknya.

Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa tinggal dengan anjing di rumah dapat menurunkan risiko alergi dan asma pada anak-anak, dan Fall mengatakan bahwa hewan peliharaan ini juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh orang dewasa.

Studi juga menunjukkan bahwa seseorang yang memelihara anjing memiliki reaktivitas yang lebih rendah terhadap stres dan penormalan tekanan darah yang lebih cepat setelah stres.

Lebih lanjut, para peneliti juga menunjukkan bahwa seseorang yang memelihara anjing lebih aktif daripada mereka yang tidak, sebab dia menggunakan waktunya untuk bermain fetch atau mengajak anjingnya jalan-jalan keliling kompleks.

Sebuah penelitian pada 2017 menunjukkan bahwa orang dewasa yang memiliki anjing berjalan 2.760 langkah lebih banyak per hari dibandingkan dengan mereka yang tidak, yang setara dengan 23 menit olahraga intensitas sedang.

Bahkan, penelitian menyebut bahwa orang yang memiliki anjing masih lebih aktif meski cuaca buruk jika dibandingkan dengan orang yang tidak memelihara anjing di hari yang cerah.

4 dari 4 halaman

Lebih Aktif dan Lebih Sehat

"Sebagai pemilik anjing, saya juga memperhatikan bahwa orang yang saya sering temui saat berjalan-jalan adalah pemilik anjing lain, terutama saat cuaca buruk," ujar Fall kepada Time.

"Kami kagum menemukan bahwa pemilik yang biasa mengajak anjing jalan-jalan rata-rata lebih aktif secara fisik dan menghabiskan lebih sedikit waktu duduk di cuaca buruk daripada mereka yang tidak memilikinya meski dalam cuaca cerah," ujar profesor UEA Andy Jones dikutip dari Time.

Meski semua jenis anjing memberikan manfaat tersebut, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki anjing yang awalnya dibiakkan untuk berburu—seperti terrier, golden retriever, dan anjing pelacak—adalah yang paling terlindungi dari penyakit jantung serta kematian dini.

Ini karena anjing-anjing tersebut biasanya membutuhkan lebih banyak olahraga daripada anjing ras lain, membuatnya pemiliknya jadi lebih aktif guna mengimbangi aktivitas anjingnya.

Meski tidak dapat disimpulkan bahwa memelihara anjing pasti membuat seseorang panjang umur, Fall percaya bukan ide yang buruk untuk memilikinya.

"Saya pikir hewan peliharaan membawa banyak kegembiraan ke dalam rumah, jadi jika seseorang mampu merawatnya, bagus jika memilikinya," katanya. "Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemilik anjing melakukan lebih banyak aktivitas fisik yang dapat membantu hidup sehat dan panjang umur."

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini