Sukses

Paragon Jamin Produk Suncreen Aman Digunakan

Disebut-sebut regulasi di Eropa baru-baru ini melarang produk mengandung 4-MBC. Kandungan 4-MBC merupakan bahan utama yang ada dalam sunscreen.

Liputan6.com, Jakarta - Viral di TikTok mengenai saran untuk tidak menggunakan beberapa produk sunscreen lantaran terdapat kandungan 4-Methylbenzylidene camphor (4-MBC).

Menurut pemaparan @DosenSkincare di akun TikTok-nya, EU Commission dan Scientific Committee on Consumer Safety (SCCS) menyebut bahan dalam sunscreen atau tabir surya bernama 4-Methylbenzylidene camphor (4-MBC) sudah tidak lagi dikategorikan sebagai bahan yang aman.

Akun DosenSkincare menegaskan bahwa SCCS tidak lagi memasukkan 4-MBC dalam kategori aman berdasarkan pertimbangan sejumlah studi lama maupun terbaru. 

"Bahan ini dilarang ada di produk kosmetik di Eropa. Setelah menimbang studi baru dan studi lama, BPOM Eropa (merujuk pada SCCS) menyimpulkan bahan ini memiliki potensi menggangu sistem hormon," kata pria yang memiliki latar pendidikan di bidang chemical engineering itu.

DosenSkincare menjelaskan, meski 4-MBC dikeluarkan dari kategori aman, bukan berarti bahan tersebut masuk kategori tidak aman atau berbahaya. Ini lantaran langkah yang diambil SCCS itu merupakan bentuk kehati-hatian. Artinya, meski kandungan 4-MBC dalam suatu produk dalam batas aman, SCCS tetap berhati-hati terhadap potensi yang dianggap akan dapat merugikan kesehatan. 

"Walaupun misalnya potensi bahayanya itu cuma ada kalau produknya dimakan, tapi karena mereka super berhati-hati makanya dilarang aja sekalian walaupun kita enggak mungkin makan sunscreen," tuturnya. 

Ada beberapa sunscreen di Indonesia yang memilik kandungan 4-MBC seperti disebutkan DosenSkincare. Diantaranya Wardah, Emina, Madame Gie, Erha, Skin Aqua dan beberapa lainnya.

Video berdurasi tiga menit yang sudah ditonton 6,9 juta kali dalam waktu 24 jam ini pun memicu beragam respons. Paling tidak ada 26 ribu percakapan di kolom komentar video ini. Termasuk komentar dari pengguna setia produk-produk sunscreen dari brand-brand di atas jadi ketar-ketir.

"aku yg make semua produk wardah ss yg kuning dan skincare lightening jd ketar ketir, mana msh ada stok yg blm dpake," tulis salah satu warganet.

Namun tak sedikit juga yang yakin bahwa produk dari brand yang selama ini dipakai aman.

"Hhi alhamdulillah pake wardah dari dlu amann. Yg penting bukan pake merkuri🤩," kata warganet lain di TikTok.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Paragon: Produk Sangat Aman

Terkait hal ini, Health-Liputan6.com menghubungi Paragon Technology and Innovation yang menaungi Emina dan Wardah. Mereka menyatakan bahwa produk buatannya sangat aman.

Hal tersebut lantaran produk Wardah dan Emina dengan kandungan 4-MBC menggunakan dosis amat rendah dari ketentuan yang ada seperti disampaikan dokter Sari Chairunnisa, SpKK yang merupakan Direktur R&D Paragon Technology and Innovation.

"Beberapa produk Wardah & Emina yang mengandung bahan 4- methylbenzylidene camphor (4-MBC) digunakan dengan dosis yang jauh lebih rendah dari batas dosis maksimal, yang tentunya telah diizinkan BPOM dan sesuai regulasi EU tersebut, sehingga sangat aman digunakan."

 

 

 

3 dari 3 halaman

Produk yang Dikemas Pakai Aturan BPOM

Sari Chairunnisa juga mengungkapkan bahwa brand kecantikan sejak 1985 itu selalu mengikuti aturan BPOM RI. Termasuk soal aturan penggunaan 4.MBC. Sehingga, dipastikan bahwa produknya aman. 

"Setiap produk yang beredar adalah produk yang mengikuti standar dan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BPOM dan juga mengikuti standar international EU," kata Chairunnisa lagi.

Taat pada aturan merupakan salah satu cara Paragon untuk melindungi konsumen mereka yang kini mulai besar. Terlebih produk-produk keluaran Paragon sudah punya tempat tersendiri di hati konsumen. 

"Paragon selalu siap untuk terus memberikan yang terbaik untuk para konsumen Indonesia," kata Chairunnisa lagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.