Sukses

Bio Farma Pasok 70 Persen Kebutuhan Vaksin Polio di Dunia

Sebanyak 70 persen kebutuhan vaksin Polio yang ada di dunia dipasok oleh Bio Farma.

Liputan6.com, Bandung - Bio Farma memasok 70 persen kebutuhan vaksin Polio di dunia. Dalam hal ini, vaksin Polio menjadi keunggulan utama Holding BUMN Bio Farma yang diekspor ke luar negeri maupun mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan menyampaikan, jenis vaksin Polio yang diekspor ke luar negeri terbaru adalah novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2). Jenis vaksin Polio lain, yakni vaksin Polio oral type 1 & 3 (bOPV) dan vaksin Monovalent Oral Polio Vaccine Tipe 2 (mOPV-2).

“Memang selama ini terutama untuk keunggulan kami, vaksin Polio. Khusus 70 persen kebutuhan dunia itu dari kami, dari Bio Farma. Sekarang yang baru ini nOPV2 itu sama juga untuk Polio,” ujar Iwan saat ditemui Health Liputan6.com usai kunjungan delegasi Ghana di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 17 Mei 2023.

Ekspor Vaksin ke 153 Negara

Tak hanya vaksin Polio, vaksin-vaksin lain seperti Hepatitis B, vaksin tetanus (TT), dan vaksin diphtheria tetanus (TD).

“Kalau dengan vaksin-vaksin yang lain, ya lebih dari 153 negara untuk ekspor. Itu bukan hanya untuk Polio saja tapi vaksin yang lain juga,” terang Iwan.

Vaksin kami sudah kualitas internasional, disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ekspor Vaksin nOPV2 Lebih dari 500 Juta Dosis

Pada pernyataan Selasa (4/4/2023), Sekretaris Perusahaan Bio Farma Rifa Herdian mengatakan, Bio Farma mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin Polio dalam negeri. 

Saat ini selaku produsen vaksin, Bio Farma telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara dan memenuhi 70 persen kebutuhan vaksin Polio di dunia. 

"Bio Farma memiliki kapasitas produksi vaksin nOPV2 lebih dari 500 juta dosis per tahun. Kini, kami sedang dalam proses untuk instalasi FIlling line 2 guna menambah kapasitas nOPV2,” kata Rifa.

“Kami mengekspor vaksin nOPV2 sebanyak 300 - 400 juta dosis per tahun.”

Vaksin nOPV2 untuk KLB

Sebagai BUMN Farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk tetap mendukung program Pemerintah, dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin nOPV2 untuk masyarakat Indonesia terutama yang terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB). 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membutuhkan alokasi Vaksin nOPV2 untuk penanganan outbreak di Indonesia sebanyak 15 juta dosis untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat beberapa waktu lalu.

3 dari 4 halaman

nOPV2 Termasuk Vaksin Polio Generasi Baru

Bio Farma secara bertahap mendistribusikan vaksin nOPV2 berdasarkan koordinasi bersama Kemenkes.

 "Kami berperan aktif untuk percepatan pengembangan dan produksi vaksin nOPV2, sebagai strategy end-game polio di dunia," Rifa Herdian melanjutkan.

Menurut Rifa, nOPV2 adalah vaksin Polio generasi baru yang pertama di dunia, yang merupakan hasil penelitian dari induk Holding BUMN Farmasi BUMN, Bio Farma. 

Secara uji klinis, nOPV2 memberikan perlindungan yang sama terhadap virus Polio Tipe 2, dengan keunggulan lebih stabil secara genetik. Vaksin ini memiliki kemungkinan yang kecil untuk kembali terjadinya cVDPV atau Circulating Vaccine Derived Poliovirus, yakni munculnya kembali kasus polio dari mutasi virus dalam vaksin.

Nilai Ekspor Vaksin Polio 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir sebelumnya mengatakan, untuk vaksin Polio, sekitar 70 persen kebutuhan vaksin Polio di dunia telah dipenuhi Bio Farma dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,6 triliun.

"Saat ini, produk Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 153 negara bahkan kebutuhan vaksin polio di dunia, dipenuhi oleh Bio Farma sebanyak 70 persen," kata Honesti, Selasa (20/12/2022).

Honesti memastikan Bio Farma selalu menghasilkan produk vaksin yang sesuai dengan standar WHO. Bio Farma pun selalu berupaya meningkatkan peran Indonesia di negara berkembang yang tergabung dalam Developing Countries Vaccine Management Network (DCVMN) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC).

“Bio Farma telah menghasilkan vaksin yang berkualitas sesuai standar World Health Organization (WHO)," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Transfer Teknologi Produksi Vaksin HPV

Direktur Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Yuliana Indriati menambahkan, Bio Farma mengekspor produknya melalui lembaga yang ada dalam naungan PBB seperti Unicef serta kerja sama bilateral dengan negara di Asia dan Afrika.

Bio Farma juga gencar menjalin kerja sama dengan Global Partner seperti dengan ProFactor Pharma (United Kingdom) yang penandatanganan kerja samanya dilaksanakan pada September 2022.

"Yang terbaru Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Merck & Co Inc (MSD), global player dari Amerika Serikat untuk kerja sama transfer teknologi guna memproduksi Vaksin Human Papillomavirus (HPV) yang dibutuhkan untuk percepatan penanggulangan kanker serviks di Indonesia," tambah Yuliana.

Produk Ekspor Bio Farma

Secara umum, ekspor Bio Farma mencakup seluruh produk perusahaan, terdiri dari vaksin nOPV2, vaksin Hepatitis B, vaksin TT, vaksin TD, serta produk bulk seperti Polio Bulk, Measles Bulk, dan Tetanus Bulk.

Selain itu, Bio Farma juga memiliki portfolio produk ekspor berupa Diagnostic Kit seperti Bio VTM, BioCov-19 dan mBioCov-19 untuk PCR Kit, serta BioColomelt untuk Cancer Kit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini