Sukses

Bangladesh Terpanas se-Asia, Suhu Panas Ekstrem Juga Landa Myanmar dan India

Bangladesh alami suhu terpanas se-Asia dengan suhu panas ekstrem melanda negara lainnya seperti Myanmar dan India.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Bangladesh menjadi wilayah di Asia yang terpanas dengan suhu ekstrem mencapai 51 derajat Celsius. Rekor ini termasuk yang tercatat tertinggi dalam sepekan terakhir, dari tanggal 11 - 20 April 2023.

Adanya suhu panas ekstrem yang melanda ternyata di beberapa negara di Asia sedang mengalami heatwave atau yang dikenal dengan gelombang panas. Kondisi ini tidak biasa terjadi sehingga menjadi perbincangan hangat dunia terkini.

Suhu panas yang ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir, dengan Bangladesh mengalami rekor 51 derajat Celsius, tulis BMKG melalui Instagram resmi yang diunggah pada Minggu, 23 April 2023.

Kota Kumarkhali, Kushtia Mencapai 51,2 Derajat Celsius 

Dari data statistik BMKG, Bangladesh menjadi negara yang mengalami suhu panas tertinggi. Tepatnya di kota Kumarkhali, Kushtia.

Kumarkhali di distrik Kushtia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 derajat Celsius pada 17 April 2023. Sedangkan, 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besar di Myanmar dan India, tulis BMKG.

Salah satu kota di Myanmar, Chauk menjadi wilayah paling sering dilanda suhu panas ekstrem dalam sepekan terakhir. Kota itu mengalami suhu panas ekstrem sebanyak empat kali. Suhu tertinggi yang melanda Chauk terjadi pada 20 April 2023, yakni mencapai 45,5 derajat Celsius.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

10 Kota di Asia dengan Suhu Paling Panas

Merujuk data BMKG, berikut ini rincian daftar 10 kota di Asia yang dilanda suhu panas maksimum tertinggi pada 11 - 20 April 2023:

  1. Kumarkhali, Kushtia (Bangladesh): 51,2 derajat Celsius (17 April 2023)
  2. Chauk (Myanmar): 45,5 derajat Celsius (20 April 2023)
  3. Chauk (Myanmar): 45,3 derajat Celsius (18 April 2023)
  4. Bundi (India): 45,2 derajat Celsius (18 April 2023)
  5. Chauk (Myanmar): 45,0 derajat Celsius (19 April 2023)
  6. Nyaung-U (Myanmar): 45,0 derajat Celsius (19 April 2023)
  7. Chauk (Myanmar): 44,8 derajat Celsius (14 April 2023)
  8. Prayagraj/Ghoopur (India): 44,6 derajat Celsius (18 April 2023)
  9. Prayagraj/ Ghoopur (India): 44,6 derajat Celsius (17 April 2023)
  10. Tak (Thailand): 44,6 derajat Celsius (15 April 2023)
3 dari 3 halaman

Akibat Gelombang Panas di Bangladesh, Aliran Listrik Diputus

Perkembangan di Bangladesh sendiri, pemerintah terpaksa harus memutus aliran listrik ke jutaan orang karena gelombang panas yang tiada henti telah menyebabkan lonjakan permintaan listrik. Hal ini lantas mengakibatkan kekurangan pasokan listrik secara besar-besaran.

Penggunaan pompa irigasi misalnya. Mereka didominasi oleh petani demi peningkatan aktivitas komersial karena persiapan perayaan akhir bulan suci Ramadan. Aktivitas petani ini telah berkontribusi pada peningkatan permintaan listrik, kata para pejabat.

"Sulit bagi kami untuk tidur di malam hari tanpa listrik, dan lebih menyakitkan lagi setelah berpuasa seharian," kata Munna Khan, warga kota Ashulia di pinggiran ibu kota, Dhaka, demikian dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/4/2023).

Kota yang Paling Parah Kena Dampak Pemadaman Listrik

Kekurangan daya paling parah terjadi pada malam hari, menurut data pemerintah. Kota pelabuhan Chittagong bersama dengan pusat produksi tekstil, farmasi, dan goni di Mymensingh, termasuk yang paling parah terkena dampak pemadaman listrik.

Suhu maksimum rata-rata di Dhaka adalah 6,5 persen lebih tinggi selama tujuh hari yang berakhir pada Selasa, 18 April 2023, dibandingkan dengan minggu sebelumnya, menurut data pemerintah.

Suhu maksimum melonjak hingga 42,8 derajat Celsius pada Rabu, 19 April di bagian barat negara itu.

"Orang-orang, terutama anak-anak dan orang tua, sangat menderita. Kami menyampaikan simpati dan kesedihan yang tulus atas penderitaan yang tak terkira ini," ungkap Menteri Energi Bangladesh Nasrul Hamid dalam sebuah unggahan di akun Facebook pada Selasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.