Sukses

Anemia Rentan Dialami Pasien Gagal Ginjal, Apa Terapi yang Tepat?

Terapi anemia untuk pasien gagal ginjal harus bagaimana

Liputan6.com, Jakarta - Anemia merupakan suatu kondisi saat kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah kurang dari normal yang bisa menyebabkan transfer oksigen ke tubuh menjadi terganggu.

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa anemia juga berkaitan dengan penyakit ginjal kronik dengan kerusakan permanen pada ginjal yang tidak bisa lagi maksimal dalam menghasilkan hormon erytropoetin.

Dijelaskan dr Elizabeth Yasmine Wardoyo SpPD KGH dari RSUP Fatmawati, Jakarta, anemia pada pasien gagal ginjal disebabkan berbagai faktor. Kondisi ini berdampak juga pada morbiditas dan kualitas hidup pasien.

Oleh sebab itu, kata Elizabeth, pasien gagal ginjal perlu diterapi anemia dengan pemberian ESA atau Erythoropoiesis Stimulating Agen yang dapat memperlambat progresivitas, menurunkan morbiditas dan mortalitas, serta memperbaiki kualitas hidup

"ESA dapat diberikan kepada pasien gagal ginjal dengan indikasi Hb kurang dari 10 g/dl dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti tidak ada infeksi yang berat," kata Elizabeth dalam webinar Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik: Bagaimana Dampak dan Pengobatannya' yang diselenggarakan Etana belum lama ini.

Penyuntikkan Epo untuk Pasien Gagal Ginjal

Adapun proses terapinya dilakukan dengan cara disuntik. Penyuntikan Epo, kata Elizabeth, harus dilakukan secara rutin.

Hanya saja, permasalahan di Indonesia saat ini, pemberian Epo belum tercakup dalam pembiayaan cuci darah sehingga pemberian transfusi darah masih cukup banyak dilakukan.

"Padahal dapat dikatakan bahwa transfusi darah memiliki risiko apabila dilakukan kepada pasien cuci darah," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terapi Epo Lebih Aman Dibanding Cuci Darah

Sedangkan terapi Epo dianggap lebih aman karena dapat menghasilkan peningkatan Hb, menghasilkan sel darah merah yang berfungsi secara normal, dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memelihara traget Hb yang tinggi.

Ketua Umum KPCDI, Tony Richard Samosir, mengatakan, melalui edukasi kesehatan ini, KPCDI ingin meningkatkan pengetahuan para pasien dialisis agar dapat memilih terapi yang tepat bagi dirinya sendiri.

"Webinar kali ini bertujuan agar pasien maupun pendamping bisa mendapatkan edukasi yang baik," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Kegiatan Hari Ginjal Sedunia

Head of Sales & Marketing PT Etana Biotechnologies Indonesia, Randy Stevian, mengatakan, Etana sebagai salah satu perusahaan kesehatan di Indonesia secara rutin mendukung kegiatan Hari Ginjal Sedunia setiap tahunnya.

Hal ini sebagai wujud kepedulian Etana terhadap pasien dengan penyakit ginjal, khususnya pasien-pasien yang menjalani hemodialisa.

"Harapan kami kegiatan ini dapat memberikan informasi dan edukasi yang sesuai sehingga bisa dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga dalam mendapatkan terapi yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan bisa kembali hidup normal seperti pada umumnya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.