Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 16 Februari 2023: Kasus Positif Tambah 219, Sembuh 207, Meninggal 2

Data harian sebaran COVID-19 per Kamis, 16 Februari 2023 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 219.

Liputan6.com, Jakarta Update COVID-19 hari ini, Kamis, 16 Februari 2023 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 219.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.733.697.

Ada tiga provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Ketiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 109 kasus baru, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus terbanyak di Indonesia. Jawa Barat menyusul dengan 49 kasus baru. Di peringkat ketiga ada Banten dengan penambahan kasus baru sebanyak 22.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 207 sehingga akumulasinya menjadi 6.568.681.

Sayangnya, kasus meninggal masih ada. Hari ini penambahan kasus meninggal bertambah dua sehingga akumulasinya menjadi 160.880.

Kasus aktif juga mengalami penambahan sebanyak 10 sehingga akumulasinya menjadi 4.136.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 22.092 dan suspek sebanyak 1.109.

 

Capaian Vaksinasi Hari Ini

Laporan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan adanya penambahan capaian vaksinasi. Hari ini, penambahan terjadi di keempat dosis. Yakni dosis primer pertama dan kedua serta booster pertama dan kedua.

- Vaksinasi pertama bertambah 19.661 sehingga akumulasinya menjadi 203.842.702.

- Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 24.911 sehingga akumulasinya menjadi 174.853.619.

- Vaksinasi ketiga alias booster pertama bertambah 74.036 sehingga akumulasinya menjadi 69,833,320.

- Vaksinasi keempat alias booster kedua bertambah 131.420 sehingga akumulasinya menjadi 2.139.123.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Sumbang Kasus Terbanyak di Asia Tenggara

Indonesia melaporkan kasus COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara. Hal ini tercantum dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 130 yang dipublikasikan pada 15 Februari 2023.

Laporan periode 16 Januari hingga 12 Februari 2023 itu menunjukkan bahwa Indonesia melaporkan 6.713 kasus baru atau 2,5 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 59 persen.

Di peringkat kedua ada India yang melaporkan 3.078 kasus baru atau kurang dari 1 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 40 persen dibanding dua minggu sebelumnya.

Thailand di peringkat ketiga dengan 1.743 kasus baru atau 2,5 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 75 persen.

3 dari 4 halaman

Kematian Terbanyak di Asia Tenggara

Tak hanya jumlah kasus baru, Indonesia juga melaporkan kasus kematian baru terbanyak di Asia Tenggara sebagai berikut:

- Indonesia melaporkan 137 kasus kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk, turun 58 persen.

- Thailand 102 kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk, turun 64 persen.

- India 24 kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk turun 56 persen.

Laporan juga menyampaikan, khusus di Wilayah Asia Tenggara ada lebih dari 12.000 kasus baru yang dilaporkan 28 hari terakhir, turun sebesar 59 persen dibanding dua minggu sebelumnya.

Sedangkan, jumlah kematian 28 hari terakhir di wilayah tersebut menurun sebesar 60 persen dibandingkan periode 28 hari sebelumnya, dengan 271 kematian baru dilaporkan.

4 dari 4 halaman

Terkait Status Endemi

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pandemi COVID-19 dan kaitannya dengan status endemi.

"Sudah bicara... WHO intinya bilang begini, masing-masing negara itu diberikan kesempatan sama mereka untuk men-declare kapan titiknya itu tercapai," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam peluncuran White Paper Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future oleh East Ventures di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Namun, WHO juga mengimbau agar setiap negara tetap hati-hati terhadap varian-varian COVID-19 yang masih bermutasi.

"Cuma WHO bilang tolong hati-hati karena varian-varian ini masih terus bermutasi dan ada kemungkinan juga loncat antar negara," Budi menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.