Sukses

Biar Antibodi COVID-19 Kuat, Yuk Suntik Vaksin Booster Kedua

Antibodi COVID-19 tetap kuat diperlukan lewat suntik vaksin booster kedua.

Liputan6.com, Jakarta Kesadaran suntik vaksin booster kedua atau dosis 4 bagi masyarakat umum perlu ditingkatkan demi perlindungan terhadap COVID-19. Walaupun di masa transisi pandemi ke endemi, penularan virus Corona masih terus terjadi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril mengatakan, vaksinasi booster kedua untuk sasaran kelompok masyarakat umum sudah tepat dimulai. Kemenkes telah mengizinkan pemberian booster kedua masyarakat umum sejak 24 Januari 2023.

Pertimbangan vaksinasi booster kedua karena dikhawatirkan antibodi COVID-19 menurun setelah enam bulan disuntik booster pertama. Dengan demikian, dibutuhkan kembali suntikan dosis penguat untuk meningkatkan antibodi.

"Untuk vaksin booster kedua sudah tepat waktunya diberikan, mengingat booster pertama sudah lebih dari enam bulan, yang mana kadar atau titer antibodinya sudah menurun," kata Syahril kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, ditulis Minggu (5/2/2023).

"Ya sehingga diperlukan tambahan antibodi yang baru melalui booster kedua."

Kemenkes telah mengalokasikan 9,3 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai jenis dan merek termasuk vaksin produksi dalam negeri, yakni IndoVac dan InaVac untuk pelaksanaan booster kedua. Program vaksinasi booster kedua COVID-19 bagi masyarakat umum menyasar usia 18 tahun ke atas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manfaat Perlindungan Vaksin

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito turut menekankan, vaksinasi booster kedua atau dosis 4 demi perlindungan terhadap penularan virus Corona. Terlebih lagi, bagi masyarakat yang sudah lebih dari enam bulan sejak suntik vaksin booster pertama.

Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi booster kedua juga perlahan-lahan timbul. Meski begitu, cakupan vaksinasi booster pertama nasional saja masih di bawah 30 persen, sesuai data Vaksin Dashboard Kemenkes yang diperbarui 5 Februari 2023.

"Kesadaran dan keinginan masyarakat untuk vaksinasi termasuk booster kedua sudah timbul cukup banyak," terang Wiku saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat belum lama ini.

"Kesadaran ini seiring dengan timbulnya rasa percaya terhadap manfaat perlindungan vaksinasi terhadap penularan COVID dan rasa tanggung jawab untuk saling melindungi sesama masyarakat."

Dalam mendukung pelaksanaannya, tiket vaksinasi booster kedua telah didistribusikan secara bertahap mulai 24 Januari 2023 kepada kurang lebih 54 juta masyarakat umum yang sudah booster pertama, eligible (sudah melewati 6 bulan) untuk mendapatkan tiket booster kedua.

3 dari 3 halaman

Situasi COVID-19 Tak Bisa Diprediksi

Pemerintah juga terus mensosialisasikan pentingnya vaksinasi COVID-19. Bagi masyarakat umum diharapan segera melengkapi vaksinasi termasuk booster.

"Pemerintah tetap mensosialisasikan pentingnya vaksinasi untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19," Wiku Adisasmito menambahkan.

Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyampaikan manfaat vaksin booster kedual hal itu untuk memberikan perlindungan yang mesti dipertahankan di tengah situasi sirkulasi virus SARS-CoV-2 yang tak terprediksi.

"Vaksin booster kedua tetap penting, mengingat kondisi COVID-19 saat ini tidak bisa diprediksi," katanya pada 29 Januari 2023.

Erlina mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 agar imun tubuh meningkat. Terlebih, saat ini aktivitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum pandemi, maka perlindungan tetap perlu. 

"Jangan lengah di saat tidak ada lagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), karena penularan virus tidak bisa diprediksi," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.