Sukses

Wanti-Wanti Jokowi Bila RI Tak Bisa Atasi Stunting, Berdampak pada Sumber Daya Manusia Indonesia

Bila angka stunting terus tinggi maka di belasan tahun mendatang yang didapatkan negara bukan keuntungan melainkan banyak SDM di Indonesia malah jadi beban negara.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia memiliki target menurunkan stunting di bawah 14 persen pada 2024. Perlu kerja keras untuk bisa menekan angka stunting mengingat Indonesia bakal mendapatkan bonus demografi pada 2030-2035.

"Berkaitan dengan stunting, hati-hati, kita memiliki bonus demografi puncaknya pada 2030 -2035. Kalau sumber daya manusia kita berada pada posisi yang ininya (menunjuk kepala -- kemampuan intelegensia) baik sehingga produktivitas baik," kata Jokowi.

Namun, bila angka stunting terus tinggi maka di belasan tahun mendatang yang didapatkan negara bukan keuntungan melainkan banyak SDM di Indonesia malah jadi beban negara.

"Sehingga stunting harus jadi target penyelesaian bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia," lanjut Jokowi dalam rapat koordinasi nasional bersama kepala daerah di Sentul pada Selasa, 17 Januari 2023.

Jokowi paham betul, bukan hal mudah untuk bisa menurunkan angka stunting dari angka saat ini di kisaran 21 persen menjadi 14 persen di 2024. Namun, kerja keras seperti saat kita menghadapi pandemi COVID-19 bisa membuat Indonesia berhasil menurunkan kasus anak dengan kekurangan gizi kronis.

"Kerja keras kita bila seperti saat bekerja menghadapi pandemi, saya kira bisa diselesaikan," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perhatikan Gizi Ibu Hamil dan Anak

Jokowi memperlihatkan data di Indonesia bahwa 23 persen penyumbang stunting berasal saat janin masalah dari dalam kandungan. Sehingga saat lahir, memiliki panjang badan di bawah 48 cm berpotensi stunting.

Maka dari itu, Jokowi meminta kepala daerah bersama dinas kesehatan serta BKKN daerah untuk menggiatkan terus menskrining kesehatan ibu hamil. Termasuk ada riwayat anemia atau tidak lewat tes darah.

"Perlu saya ingatkan kepada kepala daerah agar dinas dan BKKBN terus menggiatkan pentingnya gizi bagi ibu hamil agar tidak anemia. Harus dicek benar. Kuncinya disitu," kata pria 61 tahun ini.

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi menyebarkan oksgien ke seluruh tubuh. Pada ibu hamil, anemia menempatkan ibu dan janin dalam bahaya. Anemia bisa membuat ibu mengalami pendarahan, preeklampsia dan infeksi.

Lalu, ibu yang anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan panjang badan di bawah standar.

 

3 dari 4 halaman

Waspada di Usia Nol - 23 Bulan

Lalu, angka stunting terbesar terjadi pada saat bayi lahir sampai 23 bulan. Sekitar 37 persen stunting pada anak-anak Indonesia terjadi rentang usia tersebut. Maka dari itu, Jokowi mengingatkan kepada para ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan serta memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat anak berusia enam bulan.

Pastikan di masa-masa MPASI diberikan asupan yang sehat berbahan alami yang mudah ditemukan dari sekitar. 

"Jangan diberikan makanan yang namanya ultraproses seperti biskuit, bubur instan. Hati-hati, ini banyak dilakukan," kata Jokowi yang juga kakek dari lima cucu ini.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam pemberian makan pada anak-anak bukan sekadar karbohidrat serta protein nabati, penting juga anak-anak sejak usia enam bulan mendapatkan asupan protein hewain. Aspek ini mencegah anak terhindar dari stunting. 

Mengenai asupan protein kepada anak-anak, Jokowi menyarankan dari sumber yang mudah didapat. sebut saja hati ayam, telur dan teri nasi.

"Beri yang protein hewan tinggi zat besi. Saya kira sudah tahu semua itu hati ayam, telur, teri nasi. Nih kita harus ngerti," tegasnya.

4 dari 4 halaman

Contoh Sumedang

Jokowi memuji terobosan yang dilakukan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dalam menurunkan stunting. Ia meminta kepala daerah lain meniru apa yang dilakukan kabupaten itu yang lewat inovasi teknologi. 

Pada 2018 angka stunting di kabupaten tersebut 32,2 persen. Namun, lewat inovasi teknologi Sumedang bisa menurunkan angka stunting menjadi 7 persen di 2022.

"Apasih platformnya dan seperti apa, yang lain tinggal tiru saja, copy saja," kata Jokowi dalam acara yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 17 Januari 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini