Sukses

Cara Cegah Paparan Cacar Monyet, Hindari Kontak Fisik hingga Gunakan Pelindung Diri

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hingga 21 Mei 2022 ada 92 kasus yang dikonfirmasi sebagai cacar monyet atau monkeypox. Ada pula 28 kasus suspek yang sedang dalam penyelidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hingga 21 Mei 2022 ada 92 kasus yang dikonfirmasi sebagai cacar monyet atau monkeypox. Ada pula 28 kasus suspek yang sedang dalam penyelidikan.

Cacar monyet merupakan penyakit infeksi virus yang mulanya ditemukan pada orang-orang yang tinggal di dekat hutan hujan tropis. Namun, baru-baru ini, penyakit endemik tersebut sudah ditemukan di beberapa negara termasuk Inggris, Spanyol, Portugal, dan Amerika Serikat (AS).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) kemudian menyampaikan beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus monkeypox. Cara-cara pencegahan cacar monyet termasuk:

  • Menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Jaga kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat pasien.

Pencegahan monkeypox juga bisa dilakukan dengan vaksinasi. “JYNNEOSTM yang juga dikenal sebagai Imvamune atau Imvanex adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk pencegahan cacar monyet,” mengutip laman resmi CDC Senin (23/5/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ditemukan di 12 Negara

Komite Penasihat Praktik Imunisasi atau Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) saat ini sedang mengevaluasi JYNNEOSTM untuk perlindungan orang-orang yang berisiko terpapar virus orthopox seperti cacar dan cacar monyet.

Sejak 13 Mei 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan ke WHO dari 12 Negara Anggota yang tidak endemik terhadap virus tersebut di tiga wilayah WHO.

Hingga 21 Mei, kasus cacar monyet ditemukan di 12 negara dengan rincian sebagai berikut:

  • Australia melaporkan kasus konfirmasi sebanyak 1-5 dan suspek 0.
  • Belgia 1-5 kasus konfirmasi dan suspek sebanyak 1-5 kasus.
  • Kanada kasus konfirmasinya sebanyak 1-5 dan suspek 11-20.
  • Prancis mengonfirmasi 1-5 kasus dengan kasus suspek sebanyak 1-5.
  • Jerman melaporkan 1-5 kasus konfirmasi tanpa ada kasus suspek.
  • Italia konfirmasi 1-5 kasus dan suspek 0 kasus.
  • Belanda konfirmasi 1-5 suspek 0.
  • Portugal 21-30 kasus konfirmasi dan suspek 0 kasus.
  • Spanyol kasus konfirmasinya ada 21-3 dan kasus suspek 6-10.
  • Swedia melaporkan kasus konfirmasi sebanyak 1-5 dan suspek 0.
  • Inggris mengonfirmasi 21-30 kasus dan suspek 0 kasus.
  • Amerika Serikat 1-5 kasus konfirmasi dan suspek 0 kasus.

Total 92 kasus konfirmasi dan 28 kasus suspek cacar monyet.

3 dari 4 halaman

Invesitgasi Epidemiologis

Investigasi epidemiologis sedang berlangsung, tapi, kasus yang dilaporkan sejauh ini tidak memiliki hubungan perjalanan ke daerah endemik.

Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, kasus terutama tetapi tidak secara eksklusif telah diidentifikasi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) yang mencari perawatan di perawatan primer dan klinik kesehatan seksual.

Identifikasi kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan dicurigai tanpa hubungan perjalanan langsung ke daerah endemik merupakan peristiwa yang sangat tidak biasa. Surveilans sampai saat ini di daerah non-endemis masih terbatas, tetapi masih berkembang.

WHO mengharapkan lebih banyak kasus di daerah non-endemik akan dilaporkan. Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang bergejala.

WHO terus menerima update status laporan kasus monkeypox yang sedang berlangsung melalui mekanisme surveilans (Integrated Disease Surveillance and Response) untuk kasus di negara endemik.

4 dari 4 halaman

Akan Ada Lebih Banyak Kasus Teridentifikasi

WHO mengeluarkan berita wabah penyakit ini dengan tujuan meningkatkan kesadaran, menginformasikan kesiapan dan upaya tanggapan, dan memberikan bimbingan teknis untuk tindakan yang direkomendasikan segera.

Sejauh ini, kasus cacar monyet masih berkembang dan WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus yang teridentifikasi seiring meluasnya pengawasan di negara-negara non-endemik.

Sementara, tindakan cepat yang dilakukan berfokus pada memberitahu kelompok yang paling berisiko terinfeksi cacar monyet dengan informasi yang akurat. Ini untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut.

Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa mereka yang paling berisiko adalah mereka yang pernah melakukan kontak fisik dekat dengan seseorang pengidap monkeypox yang masih menunjukkan gejala.

WHO juga berupaya untuk memberikan panduan guna melindungi penyedia layanan kesehatan garda depan dan petugas kesehatan lainnya yang mungkin berisiko seperti petugas kebersihan. WHO akan memberikan lebih banyak rekomendasi teknis dalam beberapa hari mendatang, seperti mengutip laman resmi WHO Senin (23/5/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.