Sukses

Vaksin Kanker Serviks Gratis Hanya untuk Anak Perempuan Kelas 5-6 SD

Vaksin HPV atau kanker serviks hanya diberikan gratis untuk anak perempuan kelas 5-6 SD.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa vaksin kanker serviks atau vaksin Human Papilloma Virus (HPV) masuk dalam daftar vaksin wajib.

Vaksin tersebut akan diberikan secara gratis mengingat banyak perempuan yang meninggal dunia akibat kanker serviks di Indonesia. Warga pun bersorak-sorai menyambut kabar tersebut.

"Kami tambah vaksin HPV, PCV sama Rotavirus. Khusus HPV terutama karena kematian cancer (kanker) banyak. Banyak wanita Indonesia alami kanker serviks dan breast cancer (kanker payudara)," ujar Budi dalam sesi Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia di Kawasan Eropa beberapa hari lalu.

Vaksin satu ini tidak diberikan pada semua kalangan usia lho. Vaksin HPV hanya diberikan untuk anak perempuan yang berada di bangku kelas 5-6 SD.

"Target vaksin HPV gratis (vaksinasi program nasional) adalah anak perempuan usia sekolah kelas 5 dan 6 SD atau sederajat," ujar Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr Prima Yosephine kepada Health Liputan6.com Kamis (21/4/2022).

Vaksinasi HPV akan diberikan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus. Kegiatan ini akan berlangsung di sekolah masing-masing.

"Imunisasi HPV ini diberikan pada saat imunisasi anak sekolah setiap bulan Agustus," kata Prima.

"Untuk anak yang tidak bersekolah maka petugas kesehatan setempat akan mendata dan menentukan kapan dan dimana pelayanan akan dilaksanakan," tambahnya.

Lebih lanjut Prima menjelaskan, vaksin HPV secara gratis sebenarnya sudah diberikan sejak tahun 2016 lalu untuk Provinsi DKI Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diperluas ke beberapa daerah

Selanjutnya, vaksin HPV baru diperluas ke beberapa daerah. Prima menjelaskan, sampai tahun 2021, sudah ada 20 daerah yang melaksanakan vaksin HPV dalam program imunisasi nasionalnya.

"Sampai tahun 2021 sudah 20 kabupaten kota yang melaksanakan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya yaitu DKI Jakarta (semua kota administrasi), DIY (semua kabupaten kota), Jawa Tengah (Kab Sukoharjo, Karanganyar)," kata Prima.

"Jawa Timur (Kota Surabaya, Kediri, Lamongan), Bali (Kota Denpasar, Badung), Sulawesi Selatan (Kota Makassar) dan Sulawesi Utara (Kota Manado)," Prima menjelaskan.

Dalam kesempatan berbeda kepada Health-Liputan6.com, Prima mengungkapkan bahwa mulai tahun 2022 ini, pemberian vaksin HPV juga akan diperluas ke 111 kabupaten kota.

"Tahun ini kita akan memperluas ke 111 kabupaten kota, ini diluar beberapa kabupaten kota yang sudah ada," ujar Prima.

Kabupaten dan kota yang dimaksud adalah seluruh wilayah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Bali, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara.

Dengan adanya tambahan 111 kabupaten kota ini tersebut, maka diharapkan akan ada lebih banyak perempuan Indonesia yang terlindungi dari kanker serviks.

3 dari 4 halaman

Vaksinnya masih terbatas

Pemberian vaksin HPV masih dilakukan secara bertahap dan belum merata di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini lantaran vaksin HPV yang tersedia masih terbatas.

"Bertahap karena pasokan vaksin ini enggak ready dalam jumlah banyak. Jadi terpaksa bertahap," ujar Prima.

Terlebih, vaksin HPV memang disarankan untuk diberikan pada perempuan sedini mungkin. Mengingat kanker serviks sendiri membutuhkan waktu sekitar 7-15 tahun untuk berkembang dalam tubuh manusia.

"Kenapa diberikan kepada kelas 5-6 SD? Karena ini berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni untuk anak usia 9-14," kata Prima.

WHO dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), perlindungan vaksin HPV sangat efektif jika diberikan di usia tersebut.

Saat ini, pemerintah Indonesia menganjurkan pemberian vaksin HPV pada anak perempuan yang ada pada kelas 5 SD untuk dosis pertama. Dosis lanjutan atau kedua diberikan pada kelas 6 SD.

Sedangkan untuk wanita yang berusia diatas kategori tersebut disarankan untuk mendapatkan vaksinnya bila memang belum pernah atau belum lengkap.

4 dari 4 halaman

Penyebab kematian tertinggi nomor dua

Menurut data GLOBOCAN 2020, ada sekitar 36.633 atau sekitar 17,2 persen kasus kanker serviks yang terjadi di Indonesia. HPV membunuh 57 perempuan setiap harinya.

Kanker serviks sendiri telah menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia. Itulah mengapa vaksin tersebut dianggap penting terutama bagi perempuan Indonesia.

Vaksin HPV memiliki manfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama kanker serviks. Vaksin satu ini juga penting diberikan untuk anak-anak yang baru memasuki masa remaja.

Serta, orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV sebelumnya. Vaksin satu ini bekerja dengan menghasilkan antibodi yang bisa melawan HPV.

"Vaksin bekerja mengikat virus dan menghalangi mikroorganisme tersebut menginfeksi sel-sel dalam tubuh," ujar Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Dr dr Brahmana Askandar Sp.OG(K)-Onk, dalam webinar Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Sekarang Juga beberapa waktu lalu.

Pembuatan vaksin satu ini menggunakan protein yang ada dalam permukaan virus. Nantinya, protein tersebut akan berkembang dengan sel ragi dalam laboratorium.

Ketika proteinnya berhasil untuk tumbuh, maka senyawa akan membentuk diri menyerupai virus HPV asli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.