Sukses

Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Negara-Negara Miskin Hadapi Krisis Pangan hingga Keuangan

PBB menyinggung imbas dari invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari terhadap negara-negara miskin

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyebut, perang Rusia Ukraina yang sudah bergulir selama 50 hari berimbas di semua aspek kehidupan.

Antonio pada Rabu, 13 April 2022 mengatakan bahwa negara-negara miskin saat ini menghadapi kehancuran ekonomi akibat krisis pangan, energi, dan keuangan secara simultan lantaran gangguan pasokan yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina.

Dijelaskannya bahwa Rusia adalah pengekspor gabungan minyak dan gas terbesar di dunia. Selanjutnya, Rusia dan Ukraina adalah produsen utama biji-bijian yang bersama-sama menyumbang sepertiga dari ekspor global.

Menurut Antonio harga komoditas dunia telah mencapai rekor dan merugikan negara-negara yang bergantung pada impor, seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Kamis, 14 April 2022.

"Perang Rusia Ukraina membebani krisis tiga dimensi --- pangan, energi, dan keungan --- yang mengantam beberapa orang, negara, dan ekonomi paling rentan di dunia," kata Antonio kepada wartawan guna merilis laporan dari gugus tugas krisis yang dia bentuk tak lama setelah invasi Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari.

"Kita sekarang menghadapi badai sempurna yang mengancam akan menghancurkan ekonomi banyak negara berkembang," dia menambahkan.

Lebih lanjut Antonio, mengatakan, sebanyak 1,7 miliar orang --- sepertiga sudah hidup dalam kemiskinan --- telah dibiarkan 'sangat terpapar' pada gangguan makanan, energi, dan keuangan yang memicu peningkatan angka kemiskinan dan kelaparan.

"Orang-orang yang paling rentan di seluruh dunia tidak dapat menjadi korban kerusakan dalam bencana lain yang tidak mereka tanggung," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PBB: Perang Rusia Ukraina Ini Harus Diakhiri

Sebanyak 36 negara disebut Antonio mengandalkan Rusia dan Ukraina untuk lebih dari setengah impor gandum mereka. Termasuk beberapa yang termiskin dan paling rentan di dunia.

Laporan tersebut merekomendasikan, kata Antonio, guna memastikan aliran makanan dan energi yang stabil melalui pasar terbuka dan reformasi sistem keuangan internasional.

Negara-negara dapat menggunakan krisis untuk bekerja menuju penghapusan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya secara bertahap dan memercepat penyebaran energi terbarukan.

"Yang terpenting, perang Rusia Ukraina ini harus diakhiri," ujar Antonio.

1.000 Marinir Ukraina Menyerah

Di hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan sebanyak 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di Pelabuhan Mariupol. Yang menandakan mereka telah bergerak lebih dekat untuk merebut kota yang hancur, dan target strategis utamanya di Ukraina Timur.

Jika Rusia mengambil alih distrik industri Azovstal --- tempat marinir bersembunyi --- mereka akan memiliki kendali penuh atas Mariupol, pelabuhan utama Laut Azov di Ukraina, memerkuat koridor darat selatan sebelum serangan baru yang diharapkan terjadi di timur negara itu.

3 dari 4 halaman

Mariupol Jadi Kota Besar Pertama yang Jatuh Sejak Invasi Rusia ke Ukraina

Dikelilingi dan dibombardir oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu dan menjadi fokus dari beberapa pertempuran paling sengit dalam perang, Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang jatuh sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa sebanyak 162 perwira termasuk di antara marinir yang telah menyerah kepada pasukan separatis Rusia dan pro-Rusia.

"Di kota Mariupol, dekat Pabrik Besi dan Baja Ilyich, sebagai hasil dari serangan yang berhasil dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Staf umum Ukraina, mengatakan, pasukan Rusia melanjutkan serangan ke Azovstal dan pelabuhan, tetapi juru bicara kementerian pertahanan mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang penyerahan diri.

Wartawan Reuters yang menyertai separatis yang didukung Rusia melihat api mengepul dari daerah Azovstal pada hari Selasa, 12 April 2022.

Pada hari Senin, 11 April 2022, Brigade Marinir ke-36 Ukraina mengatakan sedang memersiapkan pertempuran terakhir di Mariupol yang akan berakhir dengan kematian atau penangkapan karena pasukannya kehabisan amunisi.

4 dari 4 halaman

Invasi Rusia ke Ukraina

Kemarin, Kamis, 14 April 2022, merupakan hari ke-47 invasi Rusia ke Ukraina. Selain PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan Rusia soal kemanusiaan.

WHO menyebut bahwa perang Rusia Ukraina telah memakan ribuan nyawa. Terutama masyarakat sipil dan anak-anak. Perang ini pun berimbas pada layanan kesehatan dan kebutuhan medis yang juga ikut terganggu.

"Sebanyak 4,6 juta pengungsi telah meninggalkan negara tersebut," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Rabu malam, 13 April 2022.

Rusia didesak untuk berdamai dan menghentikan peperangan. Semata-mata demi kemanusiaan agar tak ada lagi nyawa yang melayang.

Selama invasi berlangsung, Tedros, mengatakan, ribuan warga sipil tewas termasuk anak-anak.

Ada 119 serangan yang diverifikasi terhadap perawatan kesehatan. Layanan kesehatan terus sangat terganggu, terutama di bagian timur negara itu.

"Demi kemanusiaan, saya mendesak Rusia untuk kembali ke meja perundingan dan bekerja melakukan perdamaian," katanya.

"Sementara itu, koridor kemanusiaan harus dibuat agar pasokan medis, makanan dan air dapat dikirim dan warga sipil dapat pindah ke tempat yang aman," Tedros menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.