Sukses

Prof Ari Fahrial Syam: Ayo Kompak Cegah Penyebaran Omicron di Indonesia

Dalam mengahadapi varian Omicron, Ari Fahrial mengajak untuk berkaca dari pengalaman Indonesia menghadapi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Delta pada periode Juni-Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Prof Ari Fahrial Syam mengajak semua lapisan masyarakat untuk kompak mencegah penyebaran Omicron, varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Saat ini dengan telah ditemukannya 3 kasus Omicron di Indonesia, bahkan satu kasus merupakan kasus transmisi lokal, ada beberapa langkah yang harus dilakukan," tutur Dekan FKUI ini melalui pesan yang diterima Health-Liputan6.com, Minggu (19/12/2021).

Ari mengajak untuk berkaca dari pengalaman Indonesia menghadapi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Delta pada periode Juni-Juli 2021.

Kala itu, Sistem kesehatan di Indonesia kewalahan. Bed occupancy rate rumah sakit rata-rata di atas 100 persen. Ruang-ruang gawat darurat rumah sakit penuh dengan pasien COVID-19. Alat medis seperti oksigen dan ventilator terbatas bahkan pada beberapa lokasi kosong.Sementara, pasien non-COVID yang memerlukan bantuan kesehatan pun ikut merasakan dampaknya. 

Kasus harian di Tanah Air ketika invasi varian Delta mencapai 55 ribu. Dampaknya, Indonesia banyak kehilangan tenaga kesehatan. 30 persen dokter meninggal pada periode ini.

Menurut Ari Fahrial, menghadapi varian Omicron, masing-masing pihak dapat turut serta ambil bagian mencegah penularan COVID-19. Ada empat langkah yang dapat dilakukan, yakni:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Langkah Cegah Penyebaran Omicron

1. Masyarakat memperketat protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker dengan baik dan benar. "

Masker digunakan untuk mencegah menularkan atau tertular, hindari kerumunan dan menunda untuk berangkat ke luar negeri, apalagi ke negara dengan julah kasus Omicron yang tinggi," tutur Ari.

Tak lupa, Ari juga mengimbau individu yang belum mendapat vaksinasi untuk segera divaksin.

2. "Pemerintah pusat juga harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat, karantina 10 hari untuk semua yang datang ke Indonesia tetap konsisten dijalankan tanpa tebang pilih," ujarnya.

Demikian pula dengan sekuensing. Ari menyarankan agar sekuensing harus ditingkatkan, khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia.

Ari juga menyarankan agar fasilitas NGS mendapatkan support pengadaan reagen.

3. Pemerintah daerah mengumumkan larangan pesta malam tahun baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada malam tahun baru.

"Saya mengapresiasi Bupati Bogor dengan polres setempat yang sudah mengumumkan penutupan jalan menuju Puncak saat malam tahun baru, kalau perlu diperluas waktunya."

4. Semua stakeholder yang terkait pemeriksaan PCR untuk mengupgrade agar kemampuan pemeriksaan PCR meliputi juga untuk mendeteksi Omicron dengan menggunakan primer yang meliputi Spike Gene (S-gen) Target Failure (SGTF).

"Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran varian Omicron ini," ujarnya.

"Mestinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi pengendalikan pandemi ini di Bumi Pertiwi tercinta," tutup Dekan FKUI ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.