Hebat! 4 Sekawan Paskibraka Nasional 2019 Ini Pernah Jadi Pembawa Baki

Dua lainnya adalah Indrian Puspita Rahmadhani (DI Aceh) dan Sylvia Kartika Putri (Sumatera Utara). Mereka adalah Paskibraka Nasional 2019 yang kembali bertugas pada 2020.

Pada upacara HUT ke-75 Republik Indonesia di Istana Merdeka, terpilih delapan orang Paskibraka dari tahun sebelumnya yang kembali bertugas di hadapan Presiden Joko Widodo.

Delapan orang tersebut merupakan tim kedua dengan perolehan nilai terbaik pada 2019.

Indrian Puspita Rahmadhani atau yang akrab disapa Indri mendapat mandat menjadi Pembawa Baki pada upacara di pagi hari.

Bedanya, Indri sudah membawa bendera sejak berada di titik awal anggota Paskibraka Nasional 2020 berdiri.

Putri pasangan Roni Nurjaman dan Ely Hafni menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

Begitu juga dengan Sylvia, yang bertugas sebagai Pembawa Baki upacara penurunan Sang Merah Putih. Bila biasanya bendera yang sudah diturunkan diserahkan kepada Presiden, pada saat itu bendera dibawa sampai ke titik akhir barisan.

Di tahun sebelumnya, gadis kelahiran Pematang Siantar, 19 Agustus 2003 tersebut merupakan pembawa baki cadangan yang berada persis di belakang Paskibraka Pembawa Baki Salma El-Mutafaqqiha.

Mengintip Instagram pribadinya, @salmabii, pemilik 23 ribu pengikut tersebut tak mengunggah satu pun foto. Saat dihubungi melalui telepon pun terdengar nada sibuk.

Usut punya usut, teman-teman dari Merah Putih 2019 menduga kemungkinan 'hilangnya' Salma dari peredaran, lantaran dia tengah menempuh penduduk di Akademik Angkatan Udara (AAU)

Sedangkan Aisyah, saat ini tengah sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai mahasiswi Fakultas Manajemen Universitas Bengkulu. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi, Aisyah tak lupa 'tugasnya' sebagai Purna Paskibraka Indonesia yang harus terlibat dalam melatih calon Paskibraka.

"Kegiatan Aisyah setelah pengibaran adalah melatih adik-adik Capas. Sampai untuk pengibaran tahun ini. Tahun lalu ikut SNMPTN dari sekolah, Alhamdulillah, Aisyah lulus di Universitas Bengkulu," katanya kepada Diary Paskibraka Liputan6.com pada Senin, 16 Agustus 2021.

Aisyah belum lama dirudung duka. Ayahanda tercinta meninggal dunia pada Juni 2021 karena kanker paru-paru.

"Belum lama mengidap kanker parunya, baru dua bulan lebih sedikit. Bulan puasa kalau enggak salah mulai (didiagnosanya). Sebelum-sebelumnya tidak ada yang dirasakan," ujar Aisyah.

Setelah kepergiaan Sang Ayah, Aisyah mulai memersiapkan diri untuk mengikuti tes Kowad sebagaimana yang dicita-citakannya selama ini.

"Aisyah mau jadi Abdi Negara," katanya.

Berbeda dengan Aisyah yang memilih untuk kuliah, Indri memilih untuk tidak melanjutkan kuliah lantaran tahun depan akan mengikuti tes Kepolisian.

"Aku enggak ada kegiatan apa-apa. Palingan olahraga dan akhir bulan Juli kemarin ikut serta jadi pelatih Paskibraka di Kabupaten," katanya.

"Aku enggak kuliah. Tahun depan InsyaAllah mau tes Polisi," Indri menambahkan.

Indri mengaku persiapannya untuk ikut seleksi Polisi sudah 70 persen.