Sukses

Ridwan Kamil: Virus COVID-19 Varian India Belum Ditemukan di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan sampai saat ini belum menerima laporan soal paparan varian virus COVID-19 dari India (B.1.617).

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan sampai saat ini belum menerima laporan soal paparan varian COVID-19 dari India (B.1.617). Hal itu berkaitan dengan adanya laporan 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan dari India.

Dari 10 WNI yang melakukan perjalanan bersama dengan 49 Warga Negara India tersebut, seorang diantaranya warga Kota Bandung, Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil, laporan yang diterima olehnya, warga Kota Bandung, Jawa Barat itu dinyatakan positif terpapar COVID-19 varian Inggris (B.1.1.7).

"Kalau untuk tipe varian mutasi, pertama si COVID ini memang bermutasi. Jadi mau nyebut istilah apapun pasti ada - ada saja. Sebelum ada istilah dari Inggris dan India, sudah ada empat tipe COVID yang berbeda. Nah per laporan hari ini, yang laporan dari India ini belum ada. Yang ada masih B.1.1.7 dari Inggris," ujar Ridwan Kamil ditulis Minggu, 9 Mei 2021.

Keterangan Ridwan Kamil itu serupa dengan pernyataan juru bicara vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi tanggal 6 Mei 2021. Sebanyak 59 pelaku perjalanan itu, 49 diantaranya merupakan Warga Negara India dan 10 orang lainnya WNI.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemenkes Menunggu Hasil Pemeriksaan Genom

Nadia mengatakan, dari jumlah tersebut, 26 orang di antaranya tengah dilakukan pemeriksaan pengurutan genom lengkap atau whole genom sequencing.

"Pemeriksaan genom ini untuk mengetahui apakah ada potensi mutasi virus B.1.617 ataupun B117," kata Nadia.

Selain itu, 26 orang yang diperiksa genomiknya ini adalah pelaku perjalanan yang datang pada periode 10 - 25 April 2021.

Menurut Nadia, pemeriksaan genom juga akan dilakukan pada sampel kasus sebelumnya. Yaitu pada pelaku perjalanan dari India periode 28 Desember 2020 sampai 10 April 2021.

"Saat ini Kemenkes masih menunggu hasil dari pemeriksaan whole genom sequencing tersebut," ujar Nadia.(Arie Nugraha)

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini