Sukses

Indonesia Posisi 4 Besar Vaksinasi COVID-19 Dunia, Menkes Budi: Kita Susul Israel-Prancis

Indonesia posisi 4 besar vaksinasi COVID-19 dunia, Menkes Budi sampaikan kita berhasil menyusul Israel-Prancis.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia menempati posisi 4 besar vaksinasi COVID-19 dunia, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pencapaian tersebut berhasil menyusul Israel dan Prancis. Artinya, Indonesia kini berada di atas Israel dan Prancis.

Ketercapaian tersebut seiring dengan Indonesia sudah menembus 10 juta orang penerima vaksinasi COVID-19. Angka tersebut merupakan hasil jumlah orang yang disuntik vaksin dosis pertama dan kedua.

"Pada Jumat (26/3/2021) kemarin, kita tembus 10 juta vaksinasi. Kita berhasil menyusul Israel, menyusul Prancis," ungkap Budi dalam dialog Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021, ditulis Selasa (30/3/2021).

"Kita tinggal di bawah Jerman, Turki, dan Brasil untuk negara-negara yang tidak memproduksi vaksin. Kalau Amerika kan produksi sendiri vaksinnya, dia enggak ada masalah (vaksinasi)."

Walaupun Indonesia masuk negara dengan vaksinasi COVID-19 terbanyak, eks Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini masih berpikir cara mengatur laju penyuntikkan pada April 2021. Ini karena stok vaksin Sinovac hanya 7 juta dosis untuk April 2021.

"Bulan April kita akan siap-siap mulai shoot (penyuntikkan) lagi. Laju penyuntikkan kita 500.000 orang yang divaksin per hari. Kalau kita punya cuma 7 juta dosis, artinya 14 hari/15 hari habis. Sekarang saya sedang atur, bagaimana kita bisa pelan-pelan nyuntiknya," imbuh Budi Gunadi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin COVID-19 sudah Menjadi Isu Geopolitik

Stok vaksin Sinovac yang hanya 7 juta dosis pada April 2021, lanjut Budi Gunadi Sadikin, karena Bio Farma sedang melakukan cleansing terhadap mesin. Bio Farma dikabarkan akan kembali memproduksi vaksin Sinovac bentuk jadi pada 15 April 2021.

"Bio Farma baru mulai lagi produksi tanggal 15 April. Saya deg-degan juga makanya. Karena Bio Farma sedang ada cleansing. Mesinnya mereka diupgrade gitu," lanjutnya.

Selain itu, Indonesia juga sedang mengalami penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca dari GAVI-COVAX karena embargo. Rencana pengiriman 10,6 juta vaksin AstraZeneca tertunda, padahal Indonesia baru menerima 1,1 juta dosis yang dikirim pada 8 Maret 2021.

Menkes Budi juga mengatakan, vaksin COVID-19 sudah menjadi isu geopolitik, yang mana negara-negara di seluruh dunia saling berebut mendapatkan vaksin. Pemerintah Indonesia harus mengombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin COVID-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin.

"Saya akan terbuka ngomong minggu depan bahwa ada fenomena seperti ini. Vaksin ini sudah jadi geopolitical issue (isu geopolitik). Negara-negara di dunia sudah berantem rebutan vaksin," katanya.

"Kita beruntung punya 4 sumbernya (Sinovac, Astrazeneca, Novavax, Pfizer). Kalau satu kena (terkendala), masih ada 3 sumber walaupun agak pincang-pincang kita jalannya (vaksinasi). Saya kebayang, kalau negara Eropa itu hampir semuanya (pakai) AstraZeneca. Mereka bener-benar ada masalah nanti vaksinasinya."

3 dari 3 halaman

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.