Sukses

Ahli Nutrisi: Gejala COVID-19 Tergantung pada Manajemen Kesehatan Personal

Sekitar 80 persen pasien COVID-19 memiliki gejala ringan dan respons gejala yang berbeda tergantung dari variabel epidemiologis (intensitas, durasi dan virulensi virus) dan variabel host (kondisi kesehatan saat paparan, komorbid, dan kerentanan genetik).

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 80 persen pasien Corona memiliki gejala COVID-19 ringan dan respons gejala yang berbeda, tergantung dari variabel epidemiologis (intensitas, durasi dan virulensi virus) dan variabel host (kondisi kesehatan saat paparan, komorbid, dan kerentanan genetik).

Hal ini disampaikan Clinical Nutritionist dari RS Pondok Indah Puri Indah, Jakarta, Ida Gunawan. Menurutnya, kerentanan genetik merupakan variasi genetik yang dapat memberikan respons berbeda pada kesehatan tiap individu dan diperlukan personalized health management (manajemen kesehatan personal).

Salah satu upaya untuk mengetahui manajemen kesehatan personal adalah dilakukannya penelitian di bidang nutrigenomik yang melihat kaitan gen, nutrisi dan kesehatan. Dari penelitian ini dapat diperoleh berbagai informasi risiko terhadap berbagai isu kesehatan.

“Misalnya risiko penyakit komorbid yang dapat dilakukan intervensi melalui perbaikan gaya hidup antara lain dengan memilih nutrisi yang sesuai dengan variasi gen yang dimiliki untuk meningkatkan imunitas,” kata Ida mengutip keterangan pers Kalbe, Kamis (25/2/2021).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita. 

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Salah Satu Nutrisi Baik

Selanjutnya, Director of Next Generation Science Institute, Morinaga Milk Industry Co., Ltd. Dr. Jin-zhong Xiao menambahkan, salah satu nutrisi yang baik untuk dikonsumsi adalah nutrisi yang mengandung bakteri probiotik.

Menurutnya, probiotik atau bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan khususnya saluran pencernaan bertujuan untuk memperkuat imunitas tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi.

Probiotik bekerja menjangkau usus besar dalam keadaan hidup yang berfungsi untuk memperbaiki usus, mencegah infeksi dan memelihara kesehatan, serta mengatur keseimbangan biologis. Bakteri probiotik yang paling dominan dan menguntungkan adalah bifidobacteria.

3 dari 4 halaman

Dukungan untuk Peneliti

Dalam mendukung berjalannya penelitian tentang nutrisi dan kaitannya dengan COVID-19, Ketua Ristek/Brin Kalbe Science Awards (RKSA) 2021, apt. Seimtiarti Wijaya, S.Si, M.M menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan danaRp 1,5 M untuk 3 proposal penelitian terpilih dalam ajang RKSA 2021.

Program RKSA 2021 sendiri dibagi menjadi 3 kategori kelompok sesuai dengan bidang kesehatan di Indonesia, yaitu:

-Kategori 1 terdiri dari Farma, Bio Farma, Cell and Gene Therapy.

-Kategori 2 terdiri dari E-health, Alat Kesehatan, Diagnostik.

-Kategori 3 Makanan dan Minuman Kesehatan, Produk Bahan Alam.

Selain itu ada perhatian khusus pada penelitian yang terkait dengan COVID-19.

“Kami menyiapkan total dana maksimal Rp1,5 M untuk 3 proposal penelitian yang terpilih, dengan durasi penelitian diutamakan selama 12 bulan hingga maksimal 18 bulan,” kata Seimtiarti.

Informasi dan pendaftaran peserta program RKSA 2021 lebih lanjut dapat dilihat di www.kalbe-rksa.com.

4 dari 4 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.