Sukses

Lindungi Diri dari Dampak Psikologis COVID-19, Lakukan 3K

Jika 3M membantu melindungi seseorang dari terpapar COVID-19 secara fisik, maka 3K membantu melindungi dampak dari penyakit dan pandemi ini secara psikologis

Liputan6.com, Jakarta Protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) merupakan cara yang selalu dikampanyekan untuk mencegah COVID-19.

Selain 3M yang merupakan pencegahan COVID-19 secara fisik, penting juga untuk mencegah agar pandemi ini tidak berdampak secara psikologis.

Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan bahwa selain 3M, 3K juga penting untuk dilakukan oleh masyarakat, serta pasien yang tengah dalam masa isolasi atau perawatan akibat COVID-19.

Edward mengungkapkan, "K" yang pertama adalah "kaji informasi."

"Kaji informasi yang masuk jangan hanya melihat data (pasien positif) yang bertambah hari ini atau berapa kematian yang ada hari ini. Lihat agar kita boosting emosi positif, lihat siapa yang sembuh hari ini," kata Edward dalam acara dialog dari Graha BNPB pada Senin kemarin, ditulis Selasa (20/10/2020).

"Kadang-kadang kita lupa bahwa kita punya angka kesembuhan lebih dari 5 ribu dalam satu hari. Itu yang perlu kita perhatikan. Jadi kaji informasi, masukkan informasi yang positif," ujar Edward.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelola Emosi

Lalu "K" yang kedua adalah "kelola emosi." Edward mengatakan, pikirkanlah apa yang perlu dipikirkan hari ini.

Ia mengatakan, Anda bisa melakukan relaksasi, menenangkan diri, atau membantu pasien COVID-19 yang sedang dalam perawatan atau isolasi dengan menghubungi mereka.

"Relaksasi, tenangkan diri, kontak orang-orang yang positif," kata Edward.

Untuk "K" yang terakhir adalah "kembangkan sumber daya." Ini artinya, lakukanlah apa yang bisa membuat Anda merasa memiliki sebuah sumber daya misalnya dengan membantu atau mendoakan orang lain.

Edward mengatakan, perasaan stres yang muncul seringkali karena kita tidak melihat adanya sumber daya yang ada di sekeliling kita dan lebih terfokus pada rasa penyesalan.

"Kalau membantu orang lain, membantu saya jadi punya sumber daya, dengan mendoakan orang lain maka saya juga lebih baik, ya lakukan itu. Kalau memang ada keluarga yang bikin kita lebih tenang, hubungi dia. Jadi itu sumber daya yang banyak sekali ada di sekeliling kita."

3 dari 3 halaman

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.