Sukses

Kapasitas ICU untuk Pasien COVID-19 di DKI Kurang, PERSI: Bakal Ada Penambahan

Padahal, ruangan ICU dibutuhkan bagi pasien COVID-19 dengan kondisi berat.

Liputan6.com, Jakarta Bertambahnya jumlah pasien konfirmasi COVID-19 di DKI Jakarta belakangan ini membuat sebagian fasilitas ruangan di rumah sakit terutama Intensive Care Unit (ICU) banyak yang terisi. Padahal, ruangan ICU dibutuhkan bagi pasien COVID-19 dengan kondisi berat.

"Ya betul, kurang untuk ICU," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia Gardenia Partakusuma dihubungi Selasa (1/9/2020).

Jika pasien COVID-19 di DKI Jakarta terus bertambah bukan tidak mungkin tidak ada ICU untuk mereka yang membutuhkan. Terkait hal itu, Lia mengatakan bahwa PERSI sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenai penambahan fasilitas COVID-19 termasuk ICU.

"(Fasilitas COVID-19 yang bakal ditambah) Ruang isolasi, ruang rawat khusus termasuk intermediate dan ICU tanpa ventilator dan dengan ventilator, laboratorium dan radiologi," kata Lia.

Berdasarkan data per 28 Agustus 2020, ketersediaan tempat tidur untuk pasien isolasi COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 69 persen. Lalu, untuk ICU keterpakaian tempat tidurnya mencapai 77 persen dari 67 RS rujukan COVID-19. Idealnya angka tersebut harus di bawah 60 persen seperti disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.

"Kami akan mendorong agar bisa turun di bawah 60 persen. Dengan cara memindahkan pasien kondisi sedang dan ringan ke Wisma Atlet," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Butuh SDM dan Sistem Rujukan Terpadu

Namun, selain fasilitas ruangan maupun alat yang mendukung perawatan pasien COVID-19, Lia menekankan bahwa hal lain yang tak kalah penting dalam penanganan COVID-19 adalah sumber daya manusia. Satu lagi, sistem rujukan terpadu bagi pasien COVID-19 juga diperlukan.

"Jangan lupa, bukan hanya fasilitas tapi juga butuh SDM dan sistem rujukan terpadu." 

 

3 dari 3 halaman

Perkembangan Penanganan COVID-19 di RSD Wisma Atlet dan RSKI Pulau Galang

Mengutip Antara, data terbaru pada 30 Agustus 2020 menunjukkan jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSD Wisma Atlet saat ini sebanyak 1.547 orang, terdiri dari 833 pria dan 714 wanita.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinis Aris Mudian mengatakan dalam keterangan tertulis, pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.543 orang, sementara pasien suspek tercatat empat orang.

Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Maret 2020. Rumah sakit tersebut mampu menampung hingga 12 ribu pasien.

Selain RSD Wisma Atlet, ada pula RS Khusus Infeksi di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Rumah sakit yang dibangun sejak 9 Maret 2020 dan resmi beroperasi pada 5 April 2020 itu didirikan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 di Indonesia.

Data terbaru jelang akhir Agustus 2020, RSKI Pulau Galang mencatat pasien rawat inap sebanyak 237 orang (142 pria dan 95 perempuan), terdiri atas 110 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan 127 pasien suspek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • ICU

  • Persi