Sukses

Libur Panjang Tahun Baru Islam, Jubir Wiku: Perhatikan Protokol Kesehatan

Libur panjang Tahun Baru Islam, Jubir Wiku imbau tetap perhatikan protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Libur panjang dan cuti bersama Tahun Baru Islam minggu ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau, masyarakat tetap harus memerhatikan protokol kesehatan. Baik mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan memakai masker.

"Kami ingin menyampaikan bahwa pada saat ini ada libur panjang. Dalam beberapa hari ini terlihat anggota masyarakat dari berbagai tempat di Indonesia memanfaatkan hari libur ini untuk berlibur bersama keluarga," ujar Wiku saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/8/2020).

"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, ada beberapa aktivitas publik, khususnya aktivitas wisata alam atau wisata lainnya dan terkait juga dengan perayaan 17 Agustus. Kami mohon agar perayaan liburan ini, anggota masyarakat betul-betul memerhatikan protokol kesehatan."

Ia melanjutkan, masyarakat harus menjaga situasi dengan aman di kala libur panjang, sehingga tidak terjadi penularan Corona atau kerumunan.

"Bagi para penyelenggara wisata, baik hotel atau tempat-tempat wisata lainnya, betul-betul menerapkan disiplin yang ketat. Karena ini adalah tanggung jawab kita bersama melindungi seluruh warga masyarakat yang sedang menikmati liburan," lanjut Wiku.

"Betul betul dijaga kapasitasnya hanya 50 persen pengunjung,  jaga jarak, sediakan fasilitas mencuci tangan dengan baik dan pastikan seluruh pengunjung menggunakan masker. Demikian pula untuk anggota masyarakat dapat disiplin melakukan hal tersebut."

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsisten Jaga Jarak

Wiku menambahkan, kalau kita tidak disiplin, maka kita sendiri yang akan memanen. Risiko tertular COVID-19 dapat terjadi bila tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Kami tahu ada beberapa hal, misalnya, terjadi kerumunan di Bukit Sumatera Selatan dan 6.000 pendaki pada saat 17 Agustus. Kemudian juga ada kerumunan di pantai Pangandaran dan di Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan," tambahnya.

"Mereka tidak menerapkan prinsip konsistensi atau jaga jarak. Mohon, agar hal-hal seperti ini tidak terulang di dalam liburan kali ini. Karena prestasi yang sudah kita capai sudah cukup lama, tidak boleh kita rusak karena dorongan atau ketidakdisiplinan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.