Sukses

Tak Terlupakan, Para Ibu Berbagi Pengalaman Menyusui di Pekan ASI Sedunia

Liputan6.com, Jakarta Pekan ASI sedunia yang dirayakan pada setiap 1-7 Agustus, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat fisik dan emosional dari menyusui. Tahun ini, fokus Pekan ASI Sedunia masih soal ketidaksetaraan dalam perawatan kesehatan dan tempat kerja yang mempersulit ibu baru untuk menyusui.

Ribuan wanita telah menggunakan media sosial untuk menceritakan kisah unik mereka terkait menyusui, berikut uraiannya, dilansir dari laman Health.

Bagi beberapa wanita, seperti Langelihle Buthelezi, dari Rustenburg, Afrika Selatan, menyusui terbukti menjadi jalan yang mudah dan memuaskan. Dalam instagramnya, ia menceritakan pengalaman menyusuinya.

"Zazi (anak Langelihle) baru berusia beberapa menit dan saya kagum saat ia dengan mulusnya menempel dan tahu apa yang harus ia lakukan (menyusui)." Ia kini telah menyusui selama 9 bulan."

Sementara, bagi wanita lain menyusui tidak sesederhana itu. Misalnya bagi ibu yang tidak melahirkan anaknya, harus menghabiskan waktu berbulan-bulan minum obat dan memompa agar produksi ASI lancar.

Bukan hanya ibu yang belajar, bayi juga belajar menyusu dan bisa jadi tidak mudah untuk si bayi. Seorang ibu Abby Green dari Madison, mengenang saat menyusui dua anak pertamanya dan penasaran akan seperti apa menyusui anak ketiganya yang memiliki sindrom Down.

“Saya menyusui kedua anak tersebut selama 14 bulan. Dan saya hanya berasumsi bahwa bayi ketiga kami akan sama. Tetapi dengan tonus otot yang lebih rendah dan kemungkinan tabung serta kabel, menyusui tidak selalu mudah untuk bayi dengan sindrom Down." tulisnya di instagramnya.

“Kadang-kadang berhasil dengan baik, tetapi mungkin ada beberapa tantangan. Mungkin ada beberapa terapi. Mungkin juga menghabiskan berjam-jam memompa ASI dengan harapan suatu hari ia akan menyusu. Jadi dengan semua perubahan dan ketidakpastian kehamilan ini dan masa depan kita, saya tahu saya tidak perlu memiliki semua jawaban. Tapi saya tahu saya dapat memiliki semua harapan bahwa bagian dari perjalanan kita ini akan terlihat sama," katanya.

Adapun perjalanan menyusui Amy, dari Victoria, Australia, penuh dengan pasang surut. Dia memompa ASI selama beberapa bulan untuk memberi makan anak kembarnya, Riley dan Oliver, yang lahir 10 minggu lebih awal. Namun bayi-bayi itu tidak bisa menyusu, dan mereka tidak tumbuh secepat yang diharapkan. Maka Amy diminta oleh dokter anak untuk beralih ke susu formula.

"Saya berharap saya mendapat lebih banyak dukungan agar dapat berhasil menyusui. Sangat penting untuk menormalkan perjalanan 'tidak normal' ini," tulisnya.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengalaman Tak Terlupakan

Lalu ada Ashley, dari New York, yang mengenang salah satu momen menyusui favoritnya. Ia memiliki kesempatan untuk merawat keponakannya yang baru lahir yang diadopsi, yang enam minggu lebih muda dari putra Ashley.

"Pengalaman yang sederhana itulah yang membuat saya merasa seperti wanita utuh. Selain itu, saya dapat melihat dukungan dari ibu-ibu lain yang memberikan ASI kepada adik perempuan saya untuk Frankie selama beberapa bulan pertama itu. Wanita benar-benar makhluk yang luar biasa," ujarnya.

Selanjutnya kisah Katey McFarlan Hellman, dari Fort Worth, Texas. Menurutnya, menyusui adalah hal tersulit yang pernah ia lakukan. Mulai dari meninggalkan jam makannya di hari libur untuk merawat bayinya rewel, terjaga sepanjang malam untuk menyusui. Ketika melewatkan jadwal menyusui, ia mengalami mastitis.

"Itu sulit, tetapi itu adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah sesuatu yang akan selalu saya kenang. Membuat saya merasa beruntung untuk melakukannya. Itu adalah sesuatu yang saya suka," katanya. Hellman juga menunjukkan apa yang semua ibu tahu benar bagaimana cara memberi makan bayi, (tak peduli apakah dari payudara, botol, atau susu formula), mereka semua akan menjadi anak berusia 3 tahun yang hanya menginginkan camilan," tuturnya.

Ibu menyusui Jamie DePhilippe, dari Galena, Maryland, menggambarkan menyusui ketiga anaknya masing-masing selama tiga tahun sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam hidupnya. Namun, dia juga memiliki pesan untuk semua ibu, tidak peduli berapa lama mereka menyusui, yang terpenting adalah melindungi dan memberi anak makanan terbaik.

Shekinah Holiday, dari Noblesville, Indiana, memberikan penghormatan kepada ibunya sendiri dalam postingannya yang menyentuh. Mengungkap bahwa dia telah menyusui putrinya Nova selama hampir empat bulan dan menyusui putri pertamanya Selah selama 15 bulan. Membuat ia berterima kasih atas kasih sayang ibunya saat merasakan sendiri pengalaman menyusui anaknya.

"Dia (ibu Shekinah) menyusui 6 anak selama 10 tahun dan itu selalu tampak begitu alami dan damai dari mata saya yang waktu itu masih anak-anak. Saya merasa seperti itulah mengapa saya begitu bertekad untuk melanjutkan (menyusui) terlepas dari pengorbanan dan hari-hari sulit yang datang dengan komitmen."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.