Sukses

Ajarkan Anak Puasa di Bulan Ramadan, Ini Tips dari Dokter

Berikut ini beberapa tips dari dokter untuk orangtua yang akan mengajarkan anaknya di bulan Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Orangtua yang akan mengajarkan anaknya berpuasa di bulan Ramadan bisa memulainya secara bertahap.

Dokter Cut Nurul Hafifah, spesialis anak konsultan nutrisi metabolik mengatakan, orangtua bisa mulai mengajak anak untuk puasa makanan padat terlebih dahulu.

"Izinkan mereka tetap minum air untuk menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com dikutip Kamis (30/4/2020).

Untuk waktu berpuasa, mulailah ajari anak secara bertahap. Orangtua bisa mengajak anak untuk melakukannya selama 6 jam terlebih dahulu seperti dari bangun pagi hingga pukul 12.00 WIB.

"Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan," Nurul menambahkan.

Kemudian, pada tahap berikutnya, orangtua bisa mengajari anak untuk menahan haus. Nurul menjelaskan bahwa pada umumnya, anak masih bisa menoleransi tidak minum air selama 2 sampai 4 jam ketika berlatih puasa.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pastikan Nutrisi Tercukupi

Pastikan juga mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup meski sedang berpuasa. Hal ini karena anak masih perlu tumbuh dan berkembang. Di sini, orangtua bisa memberikan makanan bergizi pada saat sahur dan berbuka.

"Anda dapat memberikan makanan yang mengenyangkan pada saat sahur yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis," kata Nurul.

Selain itu, berikan juga susu sebagai sumber zat gizi lengkap untuk anak saat sahur dan berbuka.

"Jangan lupa semangati mereka dan ucapkan kata-kata pujian ketika mereka sedang berpuasa dan berhasil menahan lapar dan haus. Awasi tanda bahaya dehidrasi dan hipoglikemia," ujarnya.

Apabila anak tidak sanggup melanjutkan, segera hentikan puasa. Nurul mengatakan, jika sudah saatnya, meskipun perlahan, anak akan terbiasa berpuasa di bulan Ramadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.