Sukses

Kurangnya Asupan Gizi Seimbang Bikin Tubuh Gampang Lemas Selama Puasa

Tubuh tidak akan mudah lemas selama puasa Ramadan jika memerhatikan asupan makan yang benar.

Liputan6.com, Bandung - Sebagian orang akan mengalami rasa lelah, lemas, mengantuk, sembelit, pusing hingga dehidrasi saat menjalani puasa Ramadan di minggu pertama. Biasanya, ini disebabkan tubuh sedang beradaptasi dan kekurangan nutrisi akibat makan sembarangan saat sahur dan buka puasa.

Seperti yang diungkapkan Kepala Pusat Studi Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran - Rumah Sakit Hasan Sadikin (UNPAD-RSHS) Bandung, Sumartini Dewi, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan melemahnya sistem imun tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan tubuh terasa lelah, lemas, dan mengantuk seharian saat sedang berpuasa.

"Agar ibadah puasa berjalan baik dan tidak mengganggu kesehatan, tubuh membutuhkan asupan nutrisi seimbang serta cairan yang cukup. Untuk mencegah kerusakan otot, makanan harus mengandung cukup kalori," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 27 April 2020.

 

Simak Video menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman Saat Puasa

Oleh sebab itu, kita harus memastikan bahwa saat sahur dan buka puasa harus mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi, vitamin, dan mineral yang cukup. Misalnya buah dan sayuran, daging, ikan, susu, makanan yang mengandung karbohidrat, kaya serat, lemak, dan gula.

Ini disebabkan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dapat membantu melepaskan energi secara perlahan selama puasa berjam-jam. Saat berpuasa ungkap Dewi, tubuh sangat memerlukan nutrisi dan vitamin, salah satu vitamin yang penting untuk tubuh adalah vitamin C.

"Vitamin C efektif untuk melindungi sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit kardiovaskular, masalah kehamilan, penyakit mata, hingga masalah kulit. Kadar vitamin C dapat menjadi penanda gizi yang ideal untuk kesehatan tubuh kita," Dewi menjelaskan.

 

3 dari 4 halaman

Suplemen Lain yang Dikonsumsi Saat Puasa

Sementara itu, lanjut Dewi, suplemen zinc dibutuhkan tubuh untuk membantu proses pertumbuhan tubuh dan menjaga kesehatan. Zinc adalah sejenis logam yang berguna untuk membantu kerja sistem imun dan terbukti membantu mengurangi angka kematian akibat pneumonia dan diare, serta mencegah infeksi pernapasan.

Dewi menjelaskan bahwa kekurangan zinc dapat menyebabkan penglihatan malam yang buruk, lamanya masa penyembuhan luka, penurunan indera perasa dan penciuman, kemampuan melawan infeksi menurun, dan perkembangan organ reproduksi yang buruk. Mengingat pentingnya vitamin C dan zinc untuk menjaga sistem imun, tentunya kita tidak ingin kekurangan nutrisi tersebut saat berpuasa.

"Kekurangan vitamin C dan zinc dapat menyebabkan risiko terkena penyakit dan pada akhirnya semakin menyebabkan rasa lelah dan lemah saat berpuasa. Sumber utama vitamin C dan zinc sebenarnya bisa didapatkan dengan mengonsumsi berbagai macam makanan," Dewi menekankan.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Vitamin C Saat Puasa

Dewi mencontohkan vitamin C banyak terdapat pada sayuran dan buah seperti jeruk, pepaya, brokoli, hingga cabai. Sedangkan zinc terdapat pada makanan kaya protein seperti daging, beragam boga bahari, dan kacang-kacangan.

Saat berpuasa, seringkali konsumsi makanan termasuk buah, sayuran, hingga makanan kaya protein yang menjadi sumber vitamin C dan zinc juga akan berkurang.

Jika hal ini terjadi, mengonsumsi suplemen vitamin C dan zinc merupakan alternatif yang baik untuk mencegah kekurangan nutrisi tersebut. Menjaga daya tahan dan mempertahankan tubuh tetap prima merupakan salah satu tantangan utama ketika sedang berpuasa.

"Asupan makanan yang terbatas menjadi penghambat untuk beraktivitas secara normal. Oleh karena itu, jangan takut untuk konsumsi suplemen ketika puasa. Hal ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya penurunan nutrisi saat puasa karena tubuh bekerja dua kali lebih keras dibanding biasanya," Dewi menjelaskan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.