Sukses

RSHS Duga Dua Pasien di Ruang Isolasi Tak Terpapar Virus Corona

Tim dokter penanggulangan penyakit infeksi menular khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menduga, dua pasien yang tengah dalam pengawasan di ruang isolasi Kemuning bukan terpapar virus corona (2019-nCov).

Liputan6.com, Bandung - Tim dokter penanggulangan penyakit infeksi menular khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menduga, dua pasien yang tengah dalam pengawasan di ruang isolasi Kemuning bukan terpapar virus corona (2019-nCov). Hal itu berdasarkan pemeriksaan intensif dan riwayat medis keduanya.

Ketua tim dokter penanggulangan penyakit infeksi menular khusus Yovita Hartantri mengatakan, hasil diagnosis pasien asal Tiongkok menunjukkan infeksi pernapasan atas ringan. Sedangkan pasien warga negara Indonesia diketahui memiliki riwayat gangguan medis lain yaitu mengidap penyakit bawaan. 

“(Masyarakat) harus tenang karena memang kita tahu bahwa sebenarnya pada kasus dua ini belum kita duga suatu infeksi novel coronavirus. Karena gejala pasien yang pertama itu jelas hanya memang radang tenggorokan dan pasien sudah masuk di hari ke-14. Jadi kemungkinan besar kita katakan bukan," Yovita menerangkan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin, 27 Januari 2020.

"Sedangkan kasus yang kedua, ini dia dengan ada dasar penyakit lain, epilepsi. Hanya memang baru pulang dari Singapura,” lanjut Yovita.

Yovita mengatakan, kedua pasien ditangani secara intensif karena adanya riwayat perjalanan dari negara yang sudah positif terpapar virus 2019-nCov yaitu China dan Singapura. Dengan adanya keluhan serupa gejala infeksi virus corona dan riwayat perjalanan dari negara yang positif terpapar virus corona, perlu dilakukan standar perawatan intensif penyakit menular khusus pada dua pasien tersebut.

 

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan Serius untuk Pasien WNI

Yovita menerangkan khusus untuk pasien warga negara Indonesia, RSHS melakukan penanganan serius karena Rumah Sakit Borromeus yang pertama menangani pasien menginformasikan adanya perburukan kondisi yang cepat. Perburukan kondisi kesehatan pasien warga negara Indonesia itu berupa sesak napas sehingga harus menggunakan alat bantu pernapasan pada Minggu, 26 Januari 2020.

“Dia sebenarnya rutin berobat di rumah sakit di Singapura untuk penyakit epilepsinya. Jadi dua hari lalu dia pulang ke Indonesia, satu hari mengalami batuk dan demam kemudian dia tidak sadar, kejang dan mengalami perburukan saat dirawat di Borromeus,” ujar Yovita.

Namun untuk memastikan keduanya dinyatakan negatif terpapar virus 2019-nCov, maka RS Hasan Sadikin masih menunggu hasil laboratorium dari Litbang Kementerian Kesehatan. Kemungkinan besar, hasilnya akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.