Sukses

Tes Dempetkan Kuku Bisa Ungkap Risiko Kanker Paru, Penasaran Coba?

Tes mendempetkan kuku bisa mengungkap risiko seseorang kena kanker paru.

Liputan6.com, Inggris Tes mendempetkan kuku bisa menjadi salah satu tanda apakah seseorang berisiko kanker paru. Temuan sederhana ini dikemukakan konsultan perawat, Emma Norton dari Inggris. 

Cara menyatukan kuku untuk melihat risiko kanker paru disebut tes Schamroth, lebih lengkapnya bernama Schamroth Window Test. Ketika mendempetkan kuku, akan terlihat apakah ada celah di antara kutikula kuku.

Jika ada celah, maka normal. Sebaliknya, jika tidak ada celah, ini pertanda masalah. Bahwa Anda bisa saja menderita jari finger clubbing.

"Kebanyakan orang yang punya kanker paru tidak tahu kalau jari-jari mereka membesar," kata Norton, dikutip dari Huffington Post, Kamis (28/11/2019). "Tetapi tes  Schamroth termasuk cara paling mudah untuk memeriksa kondisi potensial yang mendasarinya.

"Tes ini digunakan oleh para profesional medis untuk mengkonfirmasikan kondisi pasien. Anda juga dapat melakukan tes sendiri. Dan itu hanya membutuhkan beberapa detik."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kondisi Finger Clubbing

Finger clubbing adalah ujung jari membesar. Kondisi itu terjadi secara bertahap, menurut Cancer Research UK. Pertama, pangkal kuku menjadi halus, kulit di sebelah dasar kuku menjadi berkilau.

Selanjutnya, kuku mulai melengkung lebih dari biasanya ketika dilihat dari samping (dikenal sebagai tanda Schamroth). Pada tahap akhir, buku ujung-ujung jari mungkin membesar dan membengkak.

Diperkirakan kondisi ini disebabkan pengumpulan cairan di jaringan lunak di ujung jari. Namun, tidak sepenuhnya jelas penyebab terjadinya.

Mendeteksi finger clubbing secara dini dapat menjadi petunjuk pertama dari kelainan mendasar yang serius. Jika diobati, maka bisa disembuhkan. 

"Walaupun mengalami finger clubbing, tidak berarti secara otomatis, Anda menderita kanker paru," lanjut Norton.

3 dari 4 halaman

Cara Lakukan Tes Schamroth

Cara melakukan tes Schamroth, sentuh ujung jari telunjuk di kedua tangan. Posisikan kuku menekuk ujung jari. Kemudian perhatikan, bisakah Anda melihat celah kecil berbentuk tepat di dasar kuku?

"Jika Anda tidak dapat melihat celah, berarti jari-jari Anda termasuk kategori finger clubbing. Anda harus mengunjungi dokter sesegera mungkin. Ini untuk menentukan apakah penyebab finger clubbing," tegas Norton.

"Dokter mungkin meminta Anda untuk rontgen dada, memeriksa jantung (karena finger clubbing dapat menunjukkan penyakit kardiovaskular) dan paru-paru."

Penting untuk dicatat, finger clubbing tidak berarti Anda pasti menderita kanker paru-paru. Tes Schamroth tidak didukung National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Tetapi termasuk bagian BMJ Best Practice, alat pendukung bagi para profesional kesehatan di seluruh dunia. 

"Pada akhirnya, tes Schamroth yang digunakan hanya sebagai panduan untuk membantu, apakah Anda harus ke dokter umum," Norton menegaskan.

4 dari 4 halaman

Tanda-tanda Kanker Paru

Tidak semua orang yang punya riwayat kanker paru memiliki finger clubbing sebagai gejala. Itu memengaruhi sekitar 35 persen dari mereka dengan kanker paru non-sel kecil dan hanya 4 persen orang dengan kanker paru sel kecil. 

Yang sangat penting, ujar Norton, perhatikan gejala kanker paru, sebagai berikut:

1. Batuk yang tidak hilang setelah dua atau tiga minggu

2. Infeksi dada yang datang-pergi

3. Batuk darah

4. Kelelahan terus-menerus atau kekurangan energi

5. sesak nafas terus-menerus

6. Nyeri atau sakit saat bernapas atau batuk

7. Kehilangan selera makan

8. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

9. Kesulitan menelan

10. Mengi

11. Nyeri dada atau bahu yang tak hilang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.