Sukses

Masukkan Puluhan Bola Magnet ke Organ Intim, Remaja Ini Hampir Meninggal

Liputan6.com, Jakarta Masih banyak orang tak sadar bahaya memasukkan bola magnet ke dalam organ intim. Seperti dua anak di Tiongkok yang memasukkan benda tersebut ke dalam lubang penisnya.

Pasien pertama adalah anak 12 tahun asal Wuhan. Dia mengalami sakit perut parah lalu dirawat ke rumah sakit setempat pada 13 November lalu.

"Itu tidak terlihat seperti masalah pencernaan bagi kami, jadi kami mengesampingkannya dan bertanya kepadanya," kata dokter spesialis urologi yang menangani anak itu Wang Jun, seperti dikutip dari The Sun pada Senin (18/11/2019).

Kepada dokter, anak itu mengakui bahwa sekitar 70 hari sebelumnya, dia sempat memasukkan bola-bola magnet ke dalam organ intimnya. Pasien tersebut mengungkapkan bahwa ia memasukkan benda-benda itu sambil 'menjelajahi anatomi tubuhnya.'

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memompa Kandung Kemih dengan Udara

Wang mengatakan bahwa bola-bola itu saling menarik satu sama lain. Ini membuatnya lebih sulit untuk dikeluarkan.

"Pada akhirnya, kami mengangkat 31 bola tersebut dengan memompa kandung kemihnya dengan udara," kata Wang.

Cara tersebut mereka lakukan karena udara membuat para tenaga medis lebih mudah menemukan benda tersebut serta menghindari operasi yang bersifat invasif.

3 dari 3 halaman

Pasien Lain Nyaris Meninggal Dunia

Pasien kedua yang dirawat oleh Wang dan timnya adalah remaja 14 tahun. Kejadian itu terjadi tak lama usai kasus sebelumnya. Dia bahkan hampir meninggal karena masalah tersebut.

Daily Mail melaporkan bahwa anak itu mengalami pendarahan setelah memasukkan bola-bola magnet. Saat dilarikan di rumah sakit Wuhan, kondisinya pucat, muntah, pusing, dan syok.

Dengan operasi, tim medis akhirnya mengeluarkan 53 bola magnet tersebut.

Kejadian-kejadian semacam ini membuat Wang dan rekan-rekannya meminta para orangtua lebih berhati-hati terhadap mainan semacam ini. Selain itu, ia juga meminta agar para remaja diberikan edukasi seputar tubuh mereka.

Dilaporkan, Wang dan rekan-rekannya di departemen urologi telah menerima lebih dari 10 kasus serupa setiap tahun. Sebagian besar merupakan remaja laki-laki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.