Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Berukuran Normal tapi Pria Bisa Merasa Organ Intimnya Kecil

Ada sebuah masalah kesehatan ketika pria merasa organ intimnya lebih kecil, padahal dia memiliki penis berukuran normal

Liputan6.com, Jakarta Masih banyak pria yang mempersoalkan ukuran organ intim mereka. Banyak pria yang sebenarnya memiliki ukuran penis normal tapi merasa kecil. 

Sebuah survei di tahun 2006 menemukan, dari 25 ribu pria, hampir setengah dari mereka merasa kurang puas dengan ukuran penisnya dan 45 persen berharap itu bisa lebih besar. Padahal, mereka memiliki ukuran yang normal.

Perasaan bahwa seorang pria memiliki penis yang lebih kecil dari ukuran aslinya memiliki istilah medis bernama penile dysmorphic disorder (PDD) atau gangguan dismorfik penis. Anggapan semacam ini bisa mengganggu kehidupan seks yang sehat.

Mengutip Men's Health pada Selasa (12/11/2019), PDD sama seperti gangguan dismorfik tubuh lainnya. Yakni sebuah kondisi ketika seseorang melokalisasi tubuhnya hanya di bagian tertentu saja.

Ketika seorang pria melihat ada yang 'tidak sempurna' sedikit saja dari organ intim penisnya, ia bisa mengalami kecemasan, depresi, dan berpengaruh pada aspek hidup lainnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Berdampak pada Kehidupan Seks

Peneliti Justin Lehmiller mengatakan bahwa kondisi ini termasuk sesuatu yang baru diteliti. Selain itu, banyak penyedia layanan kesehatan belum mengerti soal hal ini.

Lehmiller mengatakan bahwa PDD bisa memunculkan rasa tertekan dan berdampak negatif pada fungsi seksual. Contohnya sulitnya seorang pria mengalami ereksi. Kondisi itu juga membuat pria sulit menemukan pasangan romantis.

"Kita bicara mengenai orang-orang yang perhatiannya benar-benar di luar kendali," kata Lehmiller.

Salah satu yang bisa dipermasalahkan atas kondisi ini adalah kehadiran pornografi. Lehmiller mengatakan, seseorang yang kerap menonton film pornografi seringkali terus menerus mendapatkan pesan bahwa semakin besar penis maka semakin baik. Padahal tidak seperti itu dalam kehidupan nyata. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.