Sukses

47 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan pada November 2019

Sebanyak 47 persen wilayah Indonesia baru masuk musim hujan pada November 2019 nanti.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 47 persen wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan pada November 2019. Sementara itu, 20 persen wilayah pada Oktober 2019 sudah memasuki musim penghujan, dan 23 persen wilayah akan memasuki musim penghujan pada Desember 2019.

"Pada akhir Oktober ini, beberapa daerah sudah memasuki musim hujan, beberapa daerah mengalami musim pancaroba, sedangkan beberapa daerah lain masih dalam kondisi musim kemarau," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (29/10/2019).

"Wilayah dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dapat terjadi di Aceh, Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, dan sebagian wilayah Papua. Untuk wilayah sebagian Sumatera lain, lalu Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku terpantau curah hujan dengan kategori rendah hingga menengah selama November nanti."  

Sebagian wilayah di Indonesia sudah mengalami musim hujan, bahkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, seperti di Aceh, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Beberapa wilayah yang mengalami pancaroba terjadi bencana puting beliung, antara lain Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat, beberapa kejadian tersebut di Jawa Barat, Aceh dan Kalimantan. Perubahan musim dapat ditandai dengan fenomena angin puting beliung yang bersifat merusak," lanjut Agus.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bencana Masa Pancaroba

Perkembangan terkait bencana yang terjadi selama pancaroba, yakni banjir, tanah longsor dan puting beliung sudah dicatat BNPB. Sepanjang Oktober 2019 terdapat 57 kali puting beliung yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, 462 mengungsi, dan 7.425 unit rumah rusak.

Dari jumlah rumah rusak tersebut, sebanyak 200 rusak berat (RB), 898 rusak sedang (RS), dan 6.327 rusak ringan (RR). Kerusakan pada fasilitas umum, yaitu 37 fasilitas rusak, yang mencakup 15 fasilitas pendidikan, 20 peribadatan, dan 2 kesehatan.

"Sejumlah kejadian puting beliung terjadi di Jawa Tengah (21 kali); Jawa Barat (14 kali); Aceh, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan (4 kali); Sumatera Utara (3 kali), Sumatera Barat (2 kali); Banten, Di Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan Riau masing-masing satu kali," Agus menambahkan.

Untuk kejadian tanah longsor terjadi 8 kali yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 73 mengungsi. Kerusakan pun menyasar pada 21 unit rumah (2 RB, 10 RS, 9 RR), 3 fasilitas (1 Fasilitas pendidikan, 2 fasilitas peribadatan).

Tanah longsor terjadi di Jawa Barat (6 kali); Jawa Timur (1 kali), dan Sumatera Utara (1 kali). Bencana banjir, BNPB mencatat, ada 7 kali banjir yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 285 mengungsi, 237 unit rumah terendam. Banjir terjadi di Aceh (5 kali); Sumatera Barat (1 kali), dan Sumatera Utara (1 kali).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.