Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kulit Penis Pria Terbelah, Dokter Obati dengan Madu

Para dokter mencatat bahwa penis pria tersebut mengalami pemulihan usai diberikan madu

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Denmark datang ke layanan kesehatan setelah kulup penisnya mengetat hingga tak bisa ditarik. Dokter mengira dia mengalami peradangan.

Namun, pemeriksaan pada pasien 55 tahun itu memperlihatkan bahwa dia mengalami tumor non-kanker di bagian bawah, batang, dan ujung organ intimnya tersebut. Ini membuat penisnya terinfeksi.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan di International Journal of Surgery Case Reports, para dokter mencatat bahwa pria ini mengalami denudasi penis yang membuat kulit alat kelaminnya mulai membelah.

Melansir The Sun pada Minggu (15/9/2019), dokter akhirnya mengangkat tumor dan berupaya merekonstruksinya dengan cangkok kulit dari paha pasien. Namun usaha pemulihan itu sia-sia.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gunakan Madu untuk Penyembuhan

Tak dilanda putus asa, tim medis segera mencoba memberikan madu Manuka yang terkenal anti-bakteri, anti-inflamasi, dan bermanfaat untuk menyembuhkan pada organ intim pria yang tak disunat itu.

Dr. Amalie Sylvester-Hvid, yang menjadi ketua tim dokter mengatakan bahwa hasilnya tak disangka sangat positif. Dua minggu setelahnya, jaringan yang sehat mulai menutup luka yang terlihat membelah penis pria itu.

Pembalut juga dilepas setiap hari tanpa komplikasi, infeksi, atau rasa sakit yang berulang. Hingga 52 hari kemudian, pria itu benar-benar sembuh termasuk fungsi seksualnya.

3 dari 3 halaman

Berharap Bisa Menjadi Obat di Masa Depan

Dalam laporan tersebut, pengobatan ini diharapkan bisa jadi alternatif yang sederhana, murah, serta efektif, untuk antibiotik di tengah banyaknya resistensi yang muncul.

"Tantangan semakin meningkat dan resistensi bakteri terhadap antibiotik telah mengarah pada pengembangan beberapa pilihan perawatan luka konservatif," tulis para dokter.

"Tidak satu pun dari mereka yang menunjukkan kombinasi penyembuhan luka seperti ditemukan dalam madu untuk medis."

Para dokter juga berharap agar nantinya madu yang mereka gunakan itu, bisa diteliti dan mendapatkan tempat sebagai produk perawatan luka yang digunakan oleh para dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.