Sukses

Bukan Hanya Benda Berkarat yang Menjadi Tempat Bakteri Tetanus Tinggal

Bakteri tetanus juga hinggap di tempat ini.

Liputan6.com, Jakarta Ketika berbicara soal penyakit tetanus, biasanya orang akan berpikir benda-benda karat. Namun, yang tidak mereka ketahui, tetanus tidak ada hubungannya dengan karat.

Tetanus merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini ditemukan di seluruh lingkungan kita, berdiam di tempat-tempat seperti tanah, debu, dan kotoran.

Menurut Dr William Schaffner, seorang dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University, Amerika, bakteri tersebut dapat menginfeksi tubuh melalui luka terbuka, khususnya luka yang dalam.

Secara garis besar, benda apa pun, berkarat atau tidak, jika menembus kulit dan menimbulkan lubang atau luka yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh, dapat menyebabkan tetanus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab tetanus

Lalu, mengapa begitu banyak orang mengasosiasikan benda berkarat, seperti jarum atau paku, dapat menimbulkan infeksi penyebab tetanus?

"Entah bagaimana, seseorang menyulap gambar menginjak paku berkarat untuk menggambarkan bagaimana seseorang mendapat tetanus," kata Schaffner.

"Gambar itu kemungkinan menjadi upaya untuk menyampaikan gagasan bahwa benda berkarat berada di lingkungan kotor, tempat bakteri (tetanus) dapat ditemukan." Schaffner menambahkan.

Namun, dia juga menambahkan bahwa bakteri juga dapat ditemukan di lingkungan biasa. Schaffner menyatakan bahwa bakteri tersebut berbentuk spora, memungkinkan mereka dapat bertahan dalam kondisi ekstrem untuk jangka waktu lama.

"Selama oksigen masih ada," katanya menambahkan..

Melansir dari Live Science pada 18 Maret 2019, penyakit tetanus dapat dihindari dengan vaksin. Anak-anak perlu mengikuti serangkaian suntikan untuk melindungi tubuh dari bakteri.

Orang dewasa juga dianjurkan untuk menerima suntikan vaksin setiap 10 tahun sekali.

Penulis : Dara Elisabeth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini