Sukses

Orangtua, Ketahui 5 Pemicu Anak Sekolah Rentan Stres

Mulai dari guru hingga jadwal yang padat bisa membuat anak sekolah rentan stres. Ketahui selengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang dewasa menganggap anak usia sekolah tak mungkin stres. Siapa bilang? Anak sekolah juga memiliki permasalahannya sendiri. Sehingga penting bagi orangtua agar selalu mendengarkan saksama setiap kali ia mengeluh.

Permasalah anak di sekolah yang tidak bisa dihadapi atau diselesaikan dengan baik bisa memengaruhi perkembangan psikologisnya. Jadi, jangan pernah menganggap enteng masalah emosi pada anak-anak terutama di usia remaja atau di tingkat SMP dan SMA.

Berikut enam pemicu anak sekolah menjadi stres yang mungkin tidak diduga selama ini seperti dilansir Verrywell. 

 

Guru

Tiap guru di sekolah pasti memiliki karakter masing-masing. Dalam beberapa hal, seringkali anak tak bisa menerima karakter guru tersebut. Padahal, ia setiap hari mendapatkan pelajaran penting daringnya. Hal ini akan memicu perasaan negatif pada anak dan bisa berujung stres berkepanjangan.

Teman

Pertemanan adalah hal yang paling dianggap penting penting oleh anak-anak. Peer pressure juga begitu tinggi. Saat anak berada di kelas yang berbeda dengan teman akrabnya, tak punya teman yang begitu dekat, atau muncul konflik antar teman, pasti akan sangat mempengaruhi emosinya. Anak bahkan bisa malas untuk bersekolah.

Perundungan

Hal ini bisa terjadi di sekolah mana pun, bahkan yang terbaik dan unggulan sekalipun. Anak bisa saja menjadi korban bully dan diam saja karena merasa takut. Untuk itu orangtua harus lebih peka melihat perubahan sikap dan emosi anak. Terutama jika menghadapi pertanyaan seputar sekolah dan pertemanan.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadwal sangat padat

Aktivitas yang terlalu padat juga akan dengan mudah memicu stres pada anak. Pulang sekolah, ia masih harus les. Sesampainya di rumah, pekerjaan rumah menanti untuk diselesaikan. Hal ini bukan hanya memicu kelelahan fisik tapi juga mental. Untuk itu, pastikan jadwal aktivitas sehari-hari anak dibicarakan dengannya. Jangan sampai anak mengalami stres.

Kurang waktu bersama keluarga

Anak selalu membutuhkan dukungan psikologis dari orangtuanya. Bahkan untuk mereka yang telah menjadi mahasiswa. Pastikan selalu menyediakan waktu untuk anak, baik untuk sekedar berbicara atau memberinya pelukan hangat. Jadilah orangtua yang selalu bisa diandalkan anak kapan pun.

 

Penulis: Mutia/Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.