Sukses

3 Kabupaten di Papua Barat Lampaui Target Peserta Imunisasi MR

Belum ada sebulan program imunisasi MR berjalan, tiga kabupaten di Papua Barat sudah lampaui target peserta.

Liputan6.com, Manokwari Papua Barat termasuk 28 provinsi yang secara serentak menjankan program imunisasi Measless Rubella (MR) per 1 Agustus 2018. Belum satu bulan menjalankan program imunisasi MR, tiga kabupaten di Papua Barat sudah melampaui target cakupan peserta.

Berdasarkan data per 26 Agustus 2018 pukul 19.00, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Teluk Wondama, dan Kabupaten Teluk Bintuni lebih dari 100 persen dari target sudah menjalani imunisasi MR. Di Kabupaten Tambrauw, peserta sudah mencapai 119, 67 persen. Lalu, Kabupaten Teluk Wondawa sudah mencapai 115,21 persen dan Kabupaten Teluk Bintuni sebanyak 101,27 persen.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, ada beberapa faktor yang membuat jumlah peserta imunisasi MR di tiga kabupaten itu sudah melampaui target.

"Ada yang tidak terdata sebelumnya, misalnya ada yang dari Jawa masuk ke situ terus mendapat imunisasi MR. Itu kan tidak terdata. Atau jumlah sasaran di situ kecil, tapi jumlah sesungguhnya banyak," kata Otto Parorrongan dalam temu media di Manokwari, Senin (27/8/2018).

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imunisasi MR Sudah 64 Persen

Bila melihat data secara keseluruhan hingga Minggu, 26 Agustus 2018 target imunisasi MR di Papua Barat sudah mencapai 64,97 persen dari target 95 persen. Itu artinya sudah ada 173.133 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun mendapatkan imunisasi MR dari total target 266.463 orang.

Walau masih kurang sekitar 30 persen dari target, Otto optimistis bisa mencapai target cakupan yang sudah ditetapkan nasional. Apalagi, masih banyak petugas kesehatan pergi ke daerah-daerah terpencil belum memasukkan data karena tidak ada sinyal.

"Tentu ini belum mencapai target, tapi masih ada waktu sebulan lagi (sampai September) untuk mencapai 95 persen, bahkan harapan kami 100 persen," kata Otto lagi.

Bukan tanpa sebab Otto optimistis bisa mencapai target cakupan. Menurutnya, bila program imunisasi dilakukan secara massal dengan tenggat waktu, para tenaga kesehatan terpacu untuk bisa mencapai target.

"Semacam ada spirit khusus bila ada batas waktu. Apalagi ini pelaporan setiap hari begitu, sehingga para tenaga kesehatan berlomba untuk mencapai target," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.