Sukses

Setelah 12 Tahun, Seorang Bayi Lahir di Pulau Terpencil Ini

Di pulau terpencil dengan kontrol populasi yang ketat tersebut, seorang ibu melahirkan bayi karena tak sadar akan kehamilannya

Liputan6.com, Jakarta Kelahiran bayi mungkin menjadi sebuah fenomena luar biasa yang terjadi di pulau terpencil ini. Bahkan, sang ibu sendiri terkejut karena kejadian itu.

Seorang wanita berusia 22 tahun asal Fernando de Noronha, sebuah pulau kecil terpencil yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Brasil itu, menyatakan dirinya kaget ketika mengetahui hal tersebut.

Dia mengatakan, hanya ada 3 ribu penduduk di pulau yang terkenal karena pantainya tersebut. Tidakada satu pun bangsal untuk bersalin, sehingga ibu hamil terpaksa harus melahirkan di luar pulau.

Kelahiran bayi tersebut merupakan yang pertama kali dalam 12 tahun, setelah tidak ada ibu yang bersalin di pulau terpencil itu.

Melansir New York Post pada Selasa (22/5/2018), wanita tersebut mengatakan dirinya tidak sadar sedang hamil hingga suatu hari, sesuatu seperti keluar di antara kakinya.

Pada hari Sabtu, "kutukan" di pulau tersebut seakan terpecahkan dengan kelahiran seorang bayi.

"Pada JUmat malam saya merasa sakit dan ketika saya ke kamar mandi, ada sesuatu yang turun di antara kedua kaki saya," katanya pada O Globo.

"Saat itulah ayah anak itu datang dan mengambilnya. Itu bayi, seorang perempuan. Aku terkejut," ujar sang perempuan yang tidak disebutkan namanya tersebut.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Spesies Hewan Dilindungi

Sekalipun tidak ada bangsal bersalin, bayi itu tetap dibawa ke rumah sakit setempat.

"Sang ibu yang tidak ingin disebutkan namanya, melahirkan di rumahnya," ujar sebuah pernyataan dari daerah tersebut.

"Keluarga mereka mengatakan tidak sadar akan kehamilan tersebut."

Pulau tersebut memang memiliki kontrol terhadap populasi yang ketat. Fernando de Noronha saat ini menjadi taman laut nasional dan situs warisan dunia UNESCO.

Spesies penyu sisik, lumba-lumba, hiu, dan banyak hewan lain yang dilindungi hidup di daerah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.