Sukses

Hati-Hati! Camilan Ini Mengandung Lemak Trans yang Bisa Picu Kematian

Jangan Kaget, Makanan Favorit Ini Mengandung Lemak Trans yang Memicu Berbagai Penyakit

Liputan6.com, Jakarta - Meski makanan kesukaan seperti kue kering dan camilan tampak menggugah selera, jangan remehkan bahayanya. Lemak trans industrial yang sering ditemukan di dalamnya bisa bikin masalah serius untuk kesehatan.

Makan terlalu banyak lemak trans berasal dari industri bisa meningkatkan risiko penyakit serius, mulai dari masalah jantung, diabetes, sampai kanker.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Eva Susanti, mengatakan, "Selain penyakit jantung, lemak trans juga bisa menyebabkan kanker payudara, risiko keguguran, masalah saraf, kanker usus, diabetes, obesitas, dan alergi," katanya di acara Peluncuran Kajian Sumber Asam Lemak Trans pada Pangan, Senin, 6 Mei 2024.

Eva menyebut bahwa stroke juga bisa jadi akibatnya.

Penyakit-penyakit itu ga asing buat kita, kan? Beberapa dari mereka bahkan jadi penyebab utama kematian, seperti penyakit jantung dan kanker payudara.

"Faktanya, peran lemak trans dalam penyakit tidak menular ini besar banget," kata Eva.

WHO bilang, secara global, lemak trans yang berkontribusi bikin penyakit jantung koroner menghasilkan sekitar 500.000 kematian.

Di Indonesia, risiko penyakit jantung juga tinggi. "Faktor risiko penyakit jantung bisa mencapai 10-11 persen dari populasi kita," kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono di acara yang sama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Lemak Trans Sebabkan Penyakit Berbahaya?

Sebagian besar lemak trans terbentuk melalui proses industri yang menambahkan hidrogen ke minyak nabati, mengubahnya menjadi padat pada suhu ruangan.

Proses ini menghasilkan minyak nabati yang lebih murah dan tahan lama, sehingga banyak digunakan dalam pembuatan makanan.

Minyak nabati yang telah dihidrogenasi sebagian ini memiliki masa simpan lebih lama dan tidak mudah rusak, sehingga menjadi pilihan ekonomis bagi industri makanan.

Restoran, misalnya, sering menggunakan minyak ini dalam penggorengan karena tidak perlu sering diganti seperti halnya dengan minyak nabati lainnya.

"Ini berpengaruh pada banyak penyakit, karena meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah, terutama kolesterol jahat,"kata Dante.

Kolesterol jahat yang menumpuk tersebut akan menyumbat aliran darah pada tubuh dan akhirnya menyebabkan banyak penyakit berbahaya.

3 dari 3 halaman

Kandungan Lemak Trans Banyak Ditemukan di Indonesia

WHO telah melaksanakan penelitian mengenai kandungan lemak trans pada makanan di Jakarta dan Bogor pada tahun 2023. 

Studi dasar ini melibatkan pengujian laboratorium terhadap 130 produk di empat kategori makanan: minyak dan lemak, margarin dan olesan, makanan kemasan yang terbuat dari lemak (seperti biskuit, kue kering, wafer, kue, dan roti), serta makanan siap saji seperti mi goreng, nasi goreng, ayam goreng, kentang goreng, dan roti.

Hasilnya, lemak trans yang tinggi terdapat pada produk makanan ringan yang populer dan banyak dikonsumsi, seperti biskuit, wafer, produk roti, dan jajanan kaki lima seperti martabak dan roti maryam.

Konsentrasi lemak trans tertinggi terdapat pada campuran margarin dan mentega, yaitu 10 kali lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan WHO.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.