Sukses

3 Kesalahan Belanja Makanan Menurut Ahli Gizi

Ahli gizi mengungkapkan, kesalahan belanja makanan yang sering dilakukan konsumen.

Liputan6.com, Jakarta Saat belanja makanan, Anda mungkin sudah merencanakan akan membeli apa saja. Ada juga yang spontanitas membeli, tanpa merencanakan kebutuhan apa yang diperlukan.

Ketika memasukkan makanan ke dalam keranjang, konsumen kerap memilih makanan yang mengandung terlalu banyak gula. Padahal, kita harus menghindari terlalu banyak gula.

Menilik hal tersebut, ahli gizi Maria Marlowe mengungkapkan, beberapa kesalahan konsumen setiap kali belanja makanan. Anda harus membeli makanan yang terbaik bagi tubuh.

Berikut ini beberapa kesalahan belanja makanan, sesuai dilansir Well and Good, Senin (21/5/2018), yang patut diperhatikan.

Beli makanan impor

Makanan yang sehat itu sebenarnya makanan lokal. Bahkan restoran menggunakan sumber makanan lokal pada menu makanan. Makanan impor sudah tidak segar lagi.

“Makanan itu kan diambil berminggu-minggu sebelumnya, saat masih belum matang,” kata Maria. "Makanan lokal lebih bergizi dan pas sesuai tingkat kematangannya."

Satu-satunya pengecualian, jika produk lokal tidak organik, makanan impor adalah pilihan yang lebih baik.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memilih selada yang sudah dicuci

Apapun sayuran hijau, selada yang sudah dikemas dan dicuci bersih sepertinya lebih baik daripada yang masih di rak. Namun, Maria tidak setuju.

"Selada yang dicuci berarti sudah campur tangan orang banyak. Kalau selada yang masih di rak kan ketahuan. Anda-lah satu-satunya orang yang mencuci dan tidak bergantung pada orang lain untuk melakukannya,” Maria menjelaskan.

Selain itu, pertimbangkan jumlah bakteri e-coli dan listeria yang terkait dengan sayuran yang sudah dicuci dan dikemas.

3 dari 3 halaman

Beli telur berdasarkan warna kulit

Berbicara tentang telur, jangan beli telur sesuai warna kulit telurnya. Kulit telur itu hanya menandakan variasi sesuai induk ayam.

”Bukan berarti telur warna cokelat kurang sehat dibanding telur ayam putih. Yang penting itu warna kuning telurnya. Biasanya kuning telur jauh lebih jelas. Warnanya hampir oranye-kuning," jelas Maria.

Ini menandakan, ayam dibesarkan secara baik. Warna kuning telur yang jelas lebih bergizi dan enak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.