Sukses

Yuk, Kenali Tanda Kemampuan Bicara Anak Terganggu

Sebenarnya, cukup mudah untuk mengetahui si Kecil mengalami gangguan bicara atau tidak. Begini caranya.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua mana yang tidak merasa bahagia saat anak yang mulai belajar bicara memanggil dengan sebutan 'mama' dan 'papa'?

Setelah momen bahagia itu terjadi, Anda pun telah menyiapkan segudang kata untuk diajarkan ke mereka.

Namun, bagaimana jika anak yang sudah seharusnya bicara tidak juga berceloteh satu kata pun? Apa yang mesti orangtua lakukan?

Salah seorang dokter dari situs Klik Dokter, Sepriani Timurtini Limbong mengingatkan para orangtua agar tidak menganggap kondisi ini hal yang biasa saja. Ini adalah masalah serius. Ketika anak tidak juga berbicara, tidak lantas ibu atau ayahnya mencap si Kecil sebagai anak yang pemalu dan tidak bisa bergaul.

"Padahal, anak yang jarang bicara, bisa jadi mengalami gangguan perkembangan, terutama bila sejak kecil anak belum banyak mengucapkan kata-kata," kata Sepriani dikutip Health Liputan6.com pada Jumat, 27 April 2018.

Sebenarnya, cukup mudah untuk mengetahui si Kecil mengalami gangguan bicara atau tidak. Hanya saja, orangtua sering kali tidak menyadari munculnya tanda-tanda tersebut.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanda Bahaya dari Gangguan Perkembangan

Berikut adalah beberapa tanda bahaya dari gangguan perkembangan bahasa pada anak.

1. Usia 12 bulan

Tidak menunjuk benda yang dia inginkan, tidak menunjukkan gestur apa pun saat berkomunikasi, tidak babbling.

2. Usia 15 bulan

Tidak mengucapkan setidaknya tiga kata, tidak mampu menyebutkan lima barang di sekitarnya saat diminta.

3. Usia 18 bulan

Tidak mengucapkan “mama” atau “papa”, tidak mampu mengikuti satu instruksi sederhana.

4. Usia 24 bulan

Tidak mampu menyebutkan satu anggota tubuh, kosakata kurang dari 25 kata.

5. Usia 3 tahun

Tidak memiliki setidaknya 200 kata, tidak mampu mengikuti instruksi dua langkah, saat menginginkan sesuatu tidak menyebutkan namanya melainkan menarik tangan orang lain untuk mengambilkannya, mengulang kata yang diucapkan lawan bicaranya (echolalia).

Menurut Sepriani, apabila anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, segara bawa ke dokter guna melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebab dar gangguan bicara atau bahasa tersebut.

"Biasanya, langkah awal yang akan dilakukan adalah pemeriksaan fungsi pendengaran. Setelah itu pemeriksaan perkembangan lainnya," kata dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.