Sukses

Presenter Wendy Williams Divonis Menderita Penyakit Graves, Apa itu?

Presenter kondang asal Amerika Serikat, Wendy Williams terpaksa harus absen tiga minggu akibat menderita penyakit graves. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Beragam kelainan hormon menyebabkan penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Salah satunya yaitu penyakit graves yang menyerang salah seorang presenter atau pembawa acara talkshow asal Amerika Serikat, Wendy Williams. Hal ini membuat wanita kelahiran New Jersey 53 tahun silam itu harus absen selama tiga minggu dari program yang dibawakannya.

Dilansir Healthline, Selasa (13/3/2018), Williams divonis mengidap penyakit graves, yaitu kelainan kelenjar tiroid yang memproduksi hormon secara berlebihan, umumnya disebut hipertiroidisme.

Profesor Kedokteran dari Universitas Georgetown di Washington DC, Dr. Leonard Wartofsky mengungkapkan, penyakit graves disebabkan oleh antibodi yang terbentuk akibat gangguan autoimun.

"Hormon tiroid memiliki efek pada setiap organ dan jaringan di tubuh," ujar Wartofsky, mengutip dari Healthline.

Gejala yang akan muncul dari penyakit graves meliputi insomnia, tremor di tangan, hiperaktif, peningkatan detak jantung, menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi, mata yang menonjol, dan pencabutan kelopak mata.

Wartofsky pun mengatakan, jika tidak segera ditangani, penyakit graves dapat mempengaruhi otak, jantung dan otot Anda. Penyakit pada hormon ini dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit otot yang parah, perilaku sosiopat, dan bahkan kerusakan jantung.

Di Amerika Serikat, penyakit graves diperkirakan menyerang satu persen dari seluruh populasi. Selain itu, penyakit ini tujuh hingga delapan kali berpotensi terjadi pada wanita daripada pria.

 

Saksikan juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan yang dapat dilakukan pada penderita penyakit graves

Meski menunjukkan tanda-tanda yang serius, penyakit graves dapat diobati dengan relatif mudah. Asisten Profesor Endokrinologi, Diabetes, dan Penyakit Tulang di Sekolah Kedokteran Icahn New York, Dr. Barrie Weinstein, mengatakan pengobatan bertujuan untuk memperbaiki gejala dan mengurangi produksi hormon tiroid.

"Pilihan pengobatan meliputi pengobatan antitiroid, ablasi iodium radioaktif, dan pembedahan," kata Weinstein, mengutip dari Healthline.

Weinstein mengatakan obat yang dapat dikonsumsi guna menurunkan produksi hormon tiroid pada penyakit graves yaitu metimazol dan potassium perklorat. Obat ini dapat dikonsumsi selama periode enam bulan hingga dua tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.