Sukses

Ramesh, Bocah 11 Tahun yang Kulitnya Mengeras seperti Batu

Bocah laki-laki berusia 11 tahun mengalami kelainan, yaitu kulitnya mengeras seperti batu. Bagaimana kisahnya?

Liputan6.com, Jakarta Bocah berusia 11 tahun bernama Ramesh mengalami kelainan, perlahan kulit tubuhnya mengeras seperti batu. Selain mengeras, kulit Ramesh juga menebal.

Mengutip laman Boldsky, Jumat (27/10/2017), Ramesh mengalami Ichthyosis, penyakit kelainan kulit genetik yang mempengaruhi lebih dari 16 ribu bayi per tahun, berdasarkan The Foundation for Ichthyosis & Related Skin Types, Inc (FIRST). Hingga kini, ichthyosis belum ada obatnya.

Menurut para dokter, kondisi langka ini terjadi ketika gen yang abnormal diturunkan dari orangtua dan hasilnya membentuk sisik ikan pada kulit. Kondisi ini membuat Ramesh tidak dapat berjalan atau berbicara karena kondisi yang sangat langka ini telah membuat anggota tubuhnya kaku dan bengkok.

"Kulitnya mulai terkelupas 15 hari setelah dia lahir dan kemudian kulit baru mulai tumbuh sangat tebal sehingga mengeras dan menjadi hitam, kami tidak tahu harus berbuat apa, tidak ada yang membantu kami," ucap sang ibu.

Ibu Ramesh mengaku tidak memiliki uang untuk mengobati penyakit anaknya tersebut. Namun akhirnya, Ramesh mendapatkan bantuan dari penyanyi asal Amerika, Joss Stone.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akhirnya mendapat pertolongan

Ramesh akhirnya mendapatkan bantuan dana yang berhasil dikumpulkan Joss Stone, penyanyi asal Amerika. Stone mengatakan bahwa dia melihat video Ramesh berjuang untuk bisa berjalan dan hal itu membuat Joss merasa terpanggil untuk membantunya.

Joss menggelar konser amal di ibu kota Kathmandu. Dari konser tersebut, dia berhasil mengumpulkan uang 1.375 pound sterling untuk pengobatan Ramesh. Selain itu, Joss juga menghabiskan waktu sehari penuh untuk menghibur bocah laki-laki tersebut.

Sayangnya, dokter mengklaim bahwa tidak ada obat untuk penyakit ini. Meski begitu, dokter mengatakan bahwa kondisi tersebut dapat diringankan dengan perawatan kulit sehari-hari dan obat-obatan lainnya.

Dokter yang merawatnya berkata, "Dia berada dalam keadaan yang sangat buruk saat dia dirawat. Selama dua minggu, kami memberinya antibiotik untuk menghindari infeksi. Kami juga mengoleskan pelembap di tubuhnya untuk menghilangkan kulit mati."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini