Sukses

BPOM Periksa 52 Sampel Takjil di Pasar Benhil

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyidak penjaja makanan takjil di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyidak penjaja makanan takjil di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. Pengambilan sampel makanan secara acak, yang berjumlah 52 sampel sudah dilakukan sejak siang hari. 
 
Setelah pengambilan sampel terhadap 46 pedagang, BPOM melakukan pemeriksaan secara langsung. 
 
Dari pantauan Health-Liputan6.com, hingga sore hari pukul 16.00 WIB, pemeriksaan seluruh sampel sudah selesai dilakukan. Pemeriksaan sampel makanan meliputi kandungan bahan makanan tidak berbahaya dan berbahaya  (formalin, boraks, rhodamin B, methanyl yellow).
 
 
Temuan di lapangan, rhodamin B, yang biasanya dari makanan berwarna merah menyala. Makanan ini ternyata ditemukan pada sampel kue mangkok. 
 
"Hati-hati dengan kue mangkok yang berwarna merah terang, lebih tepatnya merah muda terang karena mengandung Rhodamin B yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal," kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat ditemui di Pasar Benhil, sore tadi. 
 
 
Ada juga kerupuk gendar, yang ternyata mengandung boraks. Penny memperingatkan, jangan terpesona dengan warna putih kerupuk dan sensasi renyah atau garing saat dimakan. Makanan ini dapat mengandung boraks. Jika dikonsumsi bisa memicu gangguan saraf dan hati.
 
Sementara itu, makanan yang mengandung formalin diperoleh dari bakso dan agar-agar. Kandungan methanyl yellow terdapat pada cone, yang biasa untuk wadah es krim. 
 
Namun, konsumen tak perlu cemas. Anda bisa mengonsumsi takjil lain yang lebih sehat dan tidak mengandung zat berbahaya di Pasar Benhil, seperti bubur mutiara dan pacar cina.
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.