Sukses

5 Langkah Sederhana untuk Cegah dan Kelola Hipertensi

Penderita hipertensi yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan tingginya risiko penyakit stroke, ginjal, jantung dan demensia.

Liputan6.com, Jakarta Penderita hipertensi yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan tingginya risiko penyakit stroke, ginjal, jantung dan demensia. Data Riskesdas 2013 menunjukkan, ada 25,8 persen pasien hipertensi di Indonesia dan 60 persen diantaranya tak sadar mengalaminya dan 80 persen tidak melakukan kontrol tekanan darah.

Menurut Dr.dr.Yuda Turana, SpS, sebagian besar penderita hipertensi yang datang ke fasilitas kesehatan sudah memiliki komplikasi sehingga menyebabkan beban ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah. Dari data 6 bulan pertama pelaksanaan JKN (Januari-Juni 2014), klaim pengobatan rawat jalan dan rawat Inap penyakit katastropik sebesar Rp. 5,27 trilyun (data berasal dari Rumah Sakit, belum termasuk Puskesmas). 

"Selain berpotensi mengganggu fungsi ginjal dan jantung, hipertensi juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya demensia vaskuler pada pasien," katanya, melalui siaran pers, Selasa (16/2/2016).

Ketua Pertemuan Tahunan Hipertensi- Indonesian Society of Hipertensi (InaSH) ini pun mengungkapkan lima cara sederhana agar terhindar dari komplikasi hipertensi, seperti:

1. Olahraga

Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang.

Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

2. Menjaga pola hidup sehat

Dengan memilih makanan yang baik (makan yang sehat dan bergizi serta mengurangi garam). Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya hindari makanan yang mengandung garam. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

3. Kurangi Garam Atau Sodium 

Selain beberapa cara mengontrol tekanan darah tinggi diatas, pengurangan kecil pada sodium dalam diet juga dapat menurunkan tekanan darah hingga 2-8 mmHg. Bila Anda tidak merasa seperti Anda dapat secara drastis mengurangi kandungan garam dalam diet, maka Anda dapat menguranginya secara bertahap.

4. Mengontrol berat badan, tekanan darah dan gula dalam darah

Kendalikan kadar kolesterol dan diabetes. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan dan mintalah ke dokter Anda agar memberikan obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

5. Berhenti merokok

Merokok melukai dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan pembuluh darah. Berhenti merokok merupakan salah satu upaya dalam mengubah gaya hidup sehat demi pencegahan hipertensi.

Dengan melaksanakan gaya hidup sehat maka dapat mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah meningkatnya tekanan darah tinggi, meningkatkan efektivitas obat tekanan darah tinggi dan menurunkan risiko serangan jantung, penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal.

Yuda menambahkan, pencegahan demensia pada kasus hipertensi ini adalah dengan cara mengonsumsi obat anti-hipertensi. "Penelitian menunjukkan penggunaan obat anti-hipertensi dapat menurunkan risiko demensia sebesar 8 persen setiap tahunnya pada pasien berusia di bawah 75 tahun."

"Masyarakat sangat berperan penting dalam upaya melawan penyakit hipertensi dengan cara menjalankan pola hidup sehat, minum obat secara teratur, dan memeriksa tekanan darah secara rutin," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini