Sukses

IDI Harap Menkes Bangun Regulasi Penempatan Dokter

Ketua IDI Riau Nurzelly Husnedi mengharapkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mampu membangun regulasi dalam pemerataan penempatan dokter

Liputan6.com, Jakarta Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Riau Nurzelly Husnedi mengharapkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mampu membangun regulasi dalam pemerataan penempatan dokter hingga ke pelosok desa di Tanah Air.

"Saya cukup mengenal Menkes Nila F Moeloek yang merupakan orang berpengalaman, pertama kami mengucapkan selamat atas terpilihnya beliau," kata Nurzelly Husnedi kepada Antara di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/10/2014).

Nurzelly mengatakan bahwa pihaknya sangat mengharapkan Menkes mengembangkan kesehatan ke depan agar jauh lebih baik, salah satunya adalah pemerataan jumlah dokter di daerah-daerah.

Nila F Moeloek resmi ditunjuk sebagai menteri kesehatan Republik Indonesia dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk periode 2014-2019.

Wanita berusia 61 tahun tersebut disebut presiden Joko Widodo sebagai sosok kaya pengalaman. Dia adalah istri dr Farid Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan di era Presiden B.J. Habibie pada 1997 hingga 1999.

Nila juga aktif mengajar di program doktor pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dalam lima tahun terakhir, dia juga berkiprah besar untuk MDGs (Millenium Development Goals).

MDGs mengemban berbagai tugas global yang demikian vital seperti kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, kesenjangan gender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, hingga kerusakan lingkungan.

Terakhir Nila menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Dia juga sering diminta oleh IDI untuk menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan berkaitan dengan peningakatan kesehatan masyarakat," kata Nurzelly.

Ke depan yang menjadi harapan semua pihak adalah pemerataan pelayanan kesehatan dengan penyebaran dokter hingga ke pelosok desa termasuk di Povinsi Riau.

Ketua IDI Wilayah Provinsi Riau Nurzelly Husnedi menyatakan saat ini terdapat lebih dari 2.000 dokter di provinsi itu namun belum tersebar secara merata hingga ke pelosok desa.

"Mereka masih menjalankan profesi masing-masing di kota besar, khususnya Pekanbaru, selain juga di ibu kota kabupaten di Riau," kata Nurzelly.

Menurut Nurzelly, itu merupakan masalah bersama khususnya pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Karena, menurut dia, persoalan kesehatan dan dokter juga merupakan tanggung jawab pemerintah, bukan saja IDI.

"Kita tunggu saja program-program Menkes yang baru dan semoga akan memberikan angin segar bagi dunia kesehatan di berbagai wilayah Tanah Air," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini