Sukses

Berempati, Cara Hadapi Pasien Gangguan Jiwa

Menghindar bukan cara bijak menghadapi pasien gangguan jiwa. Lalu apa cara bijak menghadapi gangguan jiwa?

Liputan6.com, Jakarta Bukan tidak mungkin orang di sekitar kita mengalami gangguan jiwa. Seperti data dari Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2013, untuk gangguan kejiwaan ringan ada 1 dari 14 orang yang mengalami depresi maupun kecemasan. Lalu, dalam kasus gangguan jiwa yang lebih berat ada 46 orang dari 100 orang.

Menghindar tentu bukan cara bijak menghadapi keluarga, kerabat, teman yang mengalami gangguan jiwa baik dalam level ringan maupun berat. Lalu bagaimana menghadapi mereka?

"Tunjukkan pada ia (pasien gangguan jiwa) bahwa kita seseorang yang bisa dipercaya. Tunjukkan pula bahwa kita tidak menstigmanya," terang DR. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) usai acara Diskusi Bulanan PB IDI "Penanganan Kegawatdaruratan Gangguan Jiwa" di Jakarta (13/8/2014).

Tekankan bahwa kita adalah sahabat yang mau mendengarkan keluhan hati di saat ia merasa cemas atau depresi. Sehingga hal ini akan memunculkan keterbukaan dan membuatnya mau bercerita.

Dokter Nurmiati pun mengajak agar orang-orang di sekitar berempati pada pasien gangguan kejiwaan. "Misalnya saat dia marah-marah. Itu bukan dirinya yang marah-marah, tapi karena sakit dia marah," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini