Sukses

Dokumen Rahasia Soal Osama Bin Laden: AS `Menghina` Pakistan

Laporan rahasia juga memuat inkompetensi dan kelalaian yang memungkinkan Osama hidup di Pakistan selama hampir satu dekade.

Hidup Osama Bin Laden, buron teroris nomor wahid Amerika Serikat tamat 1 Mei 2011 lalu. Bos Al Qaeda itu ditembak mati di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan.

Baru-baru ini, terkuak laporan rahasia pemerintah Pakistan terkait inkompetensi dan kelalaian yang memungkinkan Osama hidup di negeri itu selama hampir satu dekade lamanya.

Versi laporan yang didapat Al Jazeera juga mengungkap, pembunuhan Osama oleh pasukan AS sebagai "aksi kriminal pembunuhan" yang diperintahkan Presiden AS: Barack Obama.

Laporan itu juga mengungkap detil keberadaan Osama, dan kehidupan sehari-harinya setelah kabur dari Afghanistan pada 2011.

Kecurigaan AS terkait lokasi Osama --yang diyakini berada di Pakistan -- sebelumnya ditepis pihak Islamabad. Tak heran, penemuan persembunyian di Abbottabad yang disusul eksekusi US Navy SEAL meningkatkan ketegangan dua negara.

"Penghinaan"

Sesaat setelah penyerbuan Navy SEAL, parlemen Pakistan menyerukan dilakukannya penyelidikan independen -- Komisi Abbottabad  -- untuk menentukan apakah kegagalan pemerintah melacak jejak Osama adalah karena inkompetensi atau kolusi dengan Al Qaeda.

Komisi juga menyelidiki kegagalan intelijen Pakistan untuk mendeteksi aktivitas CIA di negerinya, jelang serangan yang disebut "yang memuncak pada penghinaan yang sebenarnya bisa dihindari rakyat Pakistan".

Dokumen yang bocor juga secara keras mengkritik pemerintah dan militer Pakistan. Menyebut adanya "kelalaian dan ketidakmampuan di hampir semua tingkat pemerintahan".

Dan meski komisi tak menemukan bukti apapun soal tuduhan keterlibatan (dengan Al Qaeda), namun ia tak bisa mengenyampingkan "dugaan keterkaitan oknum pejabat di dalam atau di luar pemerintahan".

Laporan itu juga mengkritik keras penyerbuan Navy SEAL di Abbottabad, menyebutnya sebagai, "aksi perang AS" dan "penghinaan besar" bagi Pakistan sejak Pakistan Timur memisahkan diri pada 1971 -- menjadi negara Bangladesh.

Laporan itu juga memuat kutipan pernyataan pejabat yang mengatakan, saat penyerbuan terjadi, pesawat angkatan udara Pakistan bergegas untuk menembak jatuh helikopter AS, tapi terlambat.

Dokumen setebal 336 halaman tersebut adalah hasil wawancara dengan lebih dari 200 saksi, termasuk pejabat sipil dan militer senior, termasuk juga tiga janda Bin Laden sebelum akhirnya dideportasi ke Arab Saudi.

Laporan tersebut sudah ada di tangah pemerintah Pakistan selama 6 bulan, namun sengaja dirahasiakan.

Osama Bertopi Koboi

Masih terkait laporan yang baru-baru ini bocor, Osama dilaporkan tiba di Pakistan di musim semi atau musim panas 2002, tinggal di Waziristan Selatan, Bajaur, Peshawar, Swat, dan Haripur sebelum menetap di Abbottabad pada 2005.

"Mereka menutup diri dan hidup hemat. Tak pernah tampil di muka publik," demikian diungkap dalam laporan seperti diberitakan BBC, 8 Juli 2013.

Pengakuan para jandanya juga menyebut, Osama kerap mengenakan topi ala koboi saat berada di sekeliling rumah persembunyiannya, untuk menghindari deteksi.

Dan benar saja, bahkan dengan kondisinya yang tak biasa, rumah persembunyian Osama gagal menarik perhatian aparat intelijen.

"Bagaimana bisa lingkungan secara keseluruhan, pejabat lokal, polisi, aparat keamanan dan intelijen semua melewatkan ukuran, bentuk aneh, kawat berduri yang melingkar, dan jarangnya mobil atau tamu yang datang dalam kurun waktu 6 tahun," demikian dimuat dalam laporan.

Mengomentari kebocoran dokumen itu, Kepala Komisi Abbottabad, Javed Iqbal, mengatakan kepada Dunya TV bahwa laporan itu "didasarkan pada asumsi" dan bahkan tak termasuk lebih dari 100 rekomendasi yang dikeluarkan komisi. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini