Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nassir, menjelaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak memiliki tradisi mengundang kepala negara atau delegasi asing untuk menghadiri inaugurasi presiden mereka.
Hal ini disampaikan Arrmanatha saat dimintai keterangan terkait kabar kehadiran Presiden RI, Prabowo Subianto, pada pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Baca Juga
11 WNI Ditangkap Polisi Jepang Atas Kasus Pembunuhan Sesama Warga Indonesia, Begini Penjelasan Kemlu RI
Penuhi Undangan PM Narendra Modi, Prabowo Bakal ke India sebagai Tamu Kehormatan pada 24-26 Januari 2025
Gencatan Senjata di Gaza Tercapai, Menlu Sugiono: Perdamaian Terwujud Jika Palestina Merdeka dan Berdaulat
"Amerika tidak punya tradisi mengundang kepala negara untuk hadir di inaugurasi. Jadi, tidak ada undangan juga ya untuk delegasi," ujar Arrmanatha saat ditemui sejumlah media di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (10/1/2025).
Advertisement
Menurut informasi, Donald Trump bakal dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025. Dalam rangkaian prosesi tersebut di antaranya serah terima jabatan dari pemerintah lama, upacara pelantikan wakil presiden, pidato pelantikan presiden baru, dan upacara penghormatan resmi dari pemerintahan yang lengser.
Adapun upacara pelantikan presiden baru AS akan dimulai sekitar pukul 9.30 pagi waktu setempat.
Sebelumnya, diketahui bahwa ketika Donald Trump diumumkan terpilih sebagai presiden AS, Prabowo memberikan ucapan selamat langsung melalui sambungan telepon. Ia bahkan mengunggah video tengah berbincang via telepon dengan presiden terpilih Amerika Serikat itu di akun media sosialnya.
"Senang sekali dapat terhubung langsung dengan presiden terpilih Donald Trump untuk menyampaikan ucapan selamat yang tulus atas terpilihnya dia sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat," demikian bunyi caption pada unggahan di akun Instagram @prabowo terkait ucapan selamat ke Donald Trump, tanpa menyertakan kapan persisnya percakapan via telepon itu berlangsung.
"Saya berharap dapat meningkatkan kolaborasi antara kedua negara besar kita dan melakukan diskusi yang lebih produktif di masa mendatang," imbuh Prabowo dalam unggahan ucapan selamatnya.