Liputan6.com, Washington, DC - Taipan teknologi Elon Musk dilaporkan tiba-tiba ikut gabung dalam panggilan telepon antara presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, peristiwa itu terjadi sehari setelah Pilpres AS 2024.
Baca Juga
Sumber lain menyebutkan, Trump sedang bersama Musk di kediamannya, Mar-a-Lago, ketika Zelenskyy menelepon untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam Pilpres AS. Trump kemudian mengaktifkan pengeras suara dan Zelenskyy berterima kasih kepada Musk atas bantuannya dalam menyediakan komunikasi melalui Starlink ke Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Rusia.
Advertisement
"Panggilan telepon tersebut berlangsung sekitar tujuh menit dan tidak ada kebijakan yang dibahas," kata sumber itu, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (9/11).
Zelenskyy sebelumnya mengatakan via platform media sosial X bahwa dia menelepon Trump pada hari Rabu (6/11) dan memberi selamat kepadanya atas kemenangan telaknya yang bersejarah. Trump unggul atas Kamala Harris baik secara electoral votes maupun popular vote.
"Kami sepakat untuk menjaga dialog yang erat dan memajukan kerja sama. Kepemimpinan AS yang kuat dan teguh sangat penting bagi dunia dan untuk perdamaian yang adil," tulis Zelenskyy di X.
Kemenangan Trump dalam Pilpres AS terjadi pada saat yang genting bagi Ukraina, di mana Rusia membuat kemajuan di wilayah Donbas timur. Presiden Vladimir Putin disebut berencana menguasai wilayah tersebut sepenuhnya.
Sepanjang kampanye kepresidenannya, Trump meragukan komitmen AS yang berkelanjutan terhadap Ukraina seiring perang yang berlangsung lebih dari dua setengah tahun setelah pasukan Rusia menginvasi. Trump juga telah membuat komentar yang menunjukkan bahwa AS dapat menekan Ukraina untuk mencapai gencatan senjata "yang tidak nyaman" dengan Rusia.
Musk – yang dukungan finansialnya terhadap Trump dalam Pilpres AS 2024 menghabiskan lebih dari USD 118 juta – telah menawarkan diri untuk memimpin upaya besar dalam mengurangi pengeluaran pemerintah federal.
Namun bagaimanapun, Elon Musk sendiri juga mendapatkan keuntungan dari kontrak pemerintah AS bernilai miliaran dolar, termasuk dari NASA dan militer. Keterlibatan Musk dalam percakapan Trump dengan Zelenskyy menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pengaruhnya akan terlihat dalam pemerintahan Trump mendatang.
Layanan internet Starlink Musk telah memberikan keunggulan signifikan bagi militer Ukraina sejak invasi Rusia tahun 2022. Dengan Starlink, pasukan Ukraina dapat membagikan umpan drone secara real-time antar unit dan berkomunikasi di area yang jaringan telepon selulernya terganggu akibat pertempuran.
Starlink, yang mengubah permainan bagi pasukan garis depan yang terkepung, membuat Musk disukai oleh Ukraina saat itu karena perusahaannya, SpaceX, mendanai layanan tersebut.
Namun, hubungan itu memburuk karena Musk mengeluh tentang biaya penyediaan layanan Starlink dan muncul laporan bahwa akses Starlink dibatasi di area seperti Krimea yang diduduki Rusia. Pentagon kemudian mengumumkan pada bulan Juni 2023 bahwa mereka akan membayar penyediaan Starlink di Ukraina.