Sukses

5 Teknologi Dianggap Berbahaya dan Sebaiknya Tidak Diciptakan

Potensi penyalahgunaan, risiko kecelakaan, dan konsekuensi jangka panjangnya harus dipertimbangkan dengan matang. Penting untuk menerapkan etika dan tanggung jawab dalam pengembangan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi berkembang pesat, membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, teknologi bagaikan pisau bermata dua.

Di balik manfaatnya, terdapat potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Ada beberapa teknologi, jika diciptakan dan disalahgunakan, dapat membawa dampak destruktif bagi manusia dan dunia.

Potensi penyalahgunaan, risiko kecelakaan, dan konsekuensi jangka panjangnya harus dipertimbangkan dengan matang. Penting untuk menerapkan etika dan tanggung jawab dalam pengembangan teknologi.

Dikutip dari laman Churchill Central pada Kamis (13/03/2024), berikut beberapa teknologi berbahaya dan sebaiknya tidak diciptakan.

1. Nanobot

Nanobot adalah robot mikroskopis yang mampu berprogram sendiri. Di satu sisi, mereka menjanjikan solusi medis revolusioner, seperti menyembuhkan penyakit dan meregenerasi organ.

Namun, disisi lain, nanobot dapat disalahgunakan sebagai senjata biologis mematikan. Nanobot dapat diprogram untuk menyerang sel-sel tubuh manusia secara spesifik, menyebabkan penyakit mematikan, atau bahkan kematian.

Replikasi diri mereka yang tak terkendali bisa berakibat fatal bagi manusia dan lingkungan. Nanobot yang dirancang untuk tugas tertentu berpotensi lepas kendali dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kesalahan pemrograman, kerusakan fisik, atau gangguan eksternal. Nanobot yang lepas kendali dapat membahayakan kesehatan manusia, merusak lingkungan, atau bahkan mengganggu infrastruktur vital.

Teknologi nanobot juga berpotensi dapat memperparah ketidakadilan dan ketimpangan yang ada di masyarakat. Akses terhadap teknologi ini dapat terbatas pada negara-negara kaya dan perusahaan besar, sehingga memperlebar kesenjangan antara kaya dan miskin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mesin AI

2. Mesin Artificial Intelligence (AI) Superintelligence

Teknologi yang dianggap berbahaya dan sebaiknya tidak diciptakan selanjutnya adalah Mesin Artificial Intelligence (AI) Superintelige. Mesin Artificial Intelligence (AI) Superintelligence adalah sebuah teknologi hipotesis yang memiliki kecerdasan melampaui manusia dalam semua aspek.

Saat ini AI terus berkembang, mendekati tingkat kecerdasan manusia. Meskipun AI Superintelligence memiliki potensi untuk membawa manfaat luar biasa bagi manusia, terdapat pula beberapa bahaya yang perlu dipertimbangkan.

Pasalnya, jika AI melampaui kecerdasan manusia, ia bisa menjadi ancaman serius. AI superintelligence berpotensi mengambil alih kontrol, memanipulasi manusia, dan bahkan membahayakan keberadaan manusia.

3. Warp Drive

Teknologi fiksi ilmiah ini memungkinkan perjalanan antarbintang lebih cepat dari kecepatan cahaya. Namun, Warp Drive diprediksi menghasilkan efek samping berbahaya,.

Teknologi yang dianggap berbahaya ini dapat menyebabkan ledakan energi. Saat mengaktifkan Warp Drive, energi negatif dalam jumlah besar diperlukan untuk menciptakan gelembung warp.

Jika energi tidak terkontrol dengan baik, ledakan dahsyat dapat terjadi, menghancurkan pesawat ruang angkasa dan membahayakan awaknya. Selain itu, gelembung warp dapat menghasilkan radiasi tingkat tinggi yang berbahaya bagi manusia. Paparan radiasi jangka panjang dapat menyebabkan kanker, mutasi DNA, dan kerusakan organ.

Selain itu, manipulasi ruang-waktu yang dilakukan Warp Drive dapat menyebabkan efek samping yang tidak terduga, seperti distorsi ruang-waktu, robekan dimensi, dan bahkan penciptaan lubang hitam. Hal ini dapat membahayakan alam semesta dan membahayakan perjalanan antarbintang.

 

3 dari 3 halaman

Penjara Virtual

4. Penjara Virtual

Teknologi realitas virtual (VR) dapat digunakan untuk menciptakan penjara virtual. Penjara Virtual, sebuah konsep futuristik yang menjanjikan alternatif bagi sistem peradilan tradisional, mengundang perdebatan sengit.

Di balik potensinya, teknologi ini menyimpan bahaya nyata yang patut diwaspadai. Penjahat dikurung dalam dunia simulasi, mengalami hukuman tanpa rasa sakit fisik.

Namun, penjara virtual berpotensi menyiksa secara mental dan memanipulasi realitas narapidana, menimbulkan efek psikologis yang parah. Manipulasi realitas virtual dapat digunakan untuk mengendalikan pikiran dan perilaku narapidana, menghapus ingatan, atau menanamkan keyakinan tertentu.

5. Drone Perang Otonom

Teknologi yang dianggap berbahaya selanjutnya adalah drone perang otonom. Drone canggih ini mampu mendeteksi dan menyerang target tanpa campur tangan manusia.

Kemampuannya untuk membunuh secara mandiri tanpa pertimbangan moral dan etika menjadikannya senjata yang sangat berbahaya. Drone otonom berpotensi memicu peperangan tanpa batas dan korban jiwa yang tak terhitung.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.