Sukses

Maxim Kuzminov, Pilot Rusia yang Membelot ke Ukraina Ditemukan Tewas Ditembak di Spanyol

Maxim Kuzminov, seorang pilot Rusia yang membelot ke Ukraina dikabarkan tewas. Jenazah pilot Rusia pembelot ditemukan di dekat sebuah properti di Kota Villajoyosa

Liputan6.com, Villajoyosa - Maxim Kuzminov, seorang pilot Rusia yang membelot ke Ukraina dikabarkan tewas. Ia diketahui menerbangkan helikopter ke wilayah Ukraina dan menyerahkan diri pada Agustus 2023. 

Laporan BBC yang dikutip Rabu (21/2/2024) menyebut ditemukan jasad seorang pria yang ditembak mati di Spanyol, diyakini seorang pilot helikopter Rusia yang membelot ke Ukraina tahun 2023 lalu.

Polisi Spanyol belum secara terbuka mengonfirmasi identitas pria yang terbunuh di dekat Alicante pekan lalu. Namun, intelijen Ukraina mengkonfirmasi kematian Maxim Kuzminov pada hari Senin (20/2).

Seorang juru bicara mengatakan kepada media Ukraina Ukrayinska Pravda: "Kami mengkonfirmasi fakta kematiannya... Dia memutuskan untuk pindah ke Spanyol daripada tetap di sini. Yang kami tahu, dia mengajak mantan pasangannya untuk bergabung dengannya dan kemudian dia ditemukan tewas tertembak.”

Pihak berwenang Spanyol mengatakan kepada BBC bahwa korban mungkin hidup dengan identitas palsu.

Menurut kantor berita Spanyol Efe, jenazah pilot Rusia pembelot ditemukan di dekat sebuah properti di Kota Villajoyosa di pantai timur Spanyol bersama dokumentasi yang sesuai dengan kewarganegaraannya, namun dengan nama yang berbeda.

Sebuah mobil terbakar yang tampaknya digunakan oleh para penyerang ditemukan di dekat lokasi kejadian, kata layanan pers badan intelijen tersebut kepada outlet berita tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menentang Perang Rusia-Ukraina

Maxim Kuzminov dilaporkan menghubungi dinas rahasia Ukraina untuk memberi tahu mereka tentang keputusannya untuk membelot tahun 2023 lalu.

Operation Synytsia (Operasi Synytsia) membuatnya menerbangkan helikopter Mi-8 melewati perbatasan dan mendaratkannya di timur Ukraina pada 9 Agustus.

Dua orang lainnya di dalam pesawat, yang tidak mengetahui rencana Kuzminov, ditembak mati ketika mereka mulai berlari kembali menuju perbatasan setelah helikopter mendarat. Kuzminov, yang juga tertembak di kakinya, menyalahkan pasukan Rusia atas pembunuhan tersebut.

Saat konferensi pers pada bulan September, Kuzminov mengatakan dia berpindah pihak karena dia menentang perang Rusia terhadap Ukraina. Dia juga mengatakan bahwa Ukraina menjanjikan kepadanya $500.000 (£397.000) sebagai pembayaran negara, dokumen baru, dan perlindungan bagi keluarganya.

 

3 dari 3 halaman

Tawaran Hidup di Ukraina

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka telah menawarkan Kuzminov kesempatan untuk tinggal di Ukraina.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan: "Dia pasti dilindungi di sini. Dan menurut saya mereka tidak berperilaku tercela di sini seperti di Spanyol," katanya.

Belum ada komentar resmi dari pihak berwenang Rusia, meskipun pada hari Selasa (20/2), Sergei Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, mengatakan: "Pengkhianat dan penjahat itu adalah mayat moral."

Beberapa bulan setelah Kuzminov membelot, TV pemerintah Rusia menunjukkan seorang pria yang dikatakan sebagai perwira intelijen Rusia berkata: "Saya rasa dia tidak akan hidup cukup lama untuk diadili."​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.